Mereka tak hanya mengambil alih merek French Bakery, tapi juga memboyong mesin-mesin dan lima baker asal Taiwan (GOSIPNYA sang pemilik memberi nama French karena saat itu sentimen rasis anti Cina sedang merebak, yang membuatnya tak bisa memberi nama Taiwan yang berbau Cina). Kelima baker Taiwan itu memulai pembuatan roti-roti khas Taiwan untuk French Bakery sekaligus melatih para karyawan lokal sebagai calon pengganti mereka. “Ternyata, sambutan konsumen terhadap produk roti dan kue khas Taiwan sangat positif. Gerai kami dipadati pembeli dari pagi sampai malam,” kata Lomri Husen, putra Achmad dan Herawati, yang saat ini menangani French Bakery.
Kini, French Bakery mendapat saingan berat dari roti-roti modern seperti BreadTalk, Jesslyn Cakes, Holland Bakery, dan Rotiku yang cukup banyak menyedot pangsa pasar mereka. Awal 2021 French Bakery tutup permanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.