Dr. Lie Agustinus Dharmawan

Dr. Lie Agustinus Dharmawan (Lie Tek Bie)
lahir 16 April 1946 di Padang
ayah: Lie Goan Hoey
ibu: Julita Diana (Pek Leng Kiau)
istri: Listijani Gunawan (Tan Lie Tjhoen)
anak: Lie Mei Phing lahir 29 April 1978
Lie Ching Ming lahir 9 November 1980
Lie Mei Sing lahir 16 September 1992

PENDIDIKAN
- SD Ying Shi, Padang
- SMP Katolik Pius, Padang
- SMA Don Bosco, Padang
- S1 Free University, Jerman
- S2 University Hospital, Cologne
- S3 Free University Berlin, Jerman

KARIR
1971: Pendiri Mahasiswa Kedokteran Indonesia di Berlin
1981-1984: Pengurus Perhimpunan Dokter Indonesia di Jerman
1985- sekarang: Aktivis gereja Katolik, Jakarta
2000-sekarang: Wakil Ketua INTI (Perhimpunan Indonesia-Tionghoa) DKI Jakarta
2000-sekarang: Kepala bagian bedah RS Husada, Jakarta
2000-2006: Kepala Serikat Karyawan RS Husada
2005-sekarang: Ketua INTI Pusat bidang kesehatan
2006-2009: Kepala Komite Medik RS Husada
2008-sekarang: Pendiri Yayasan Dokter Peduli / doctorSHARE

GOSIPNYA
Saat Lie berusia 10 tahun ayahnya meninggal. Ibunya yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) harus menghidupi dan menyekolahkan ketujuh anaknya yang masih kecil. Dari mencuci piring, mencuci baju, menyetrika, memasak, hingga membuat kue dilakoninya. Lie sempat membantu berjualan kue. Meski keadaan keluarganya miskin, ia malah mengagumi ibunya yang pantang menyerah. Ibunya berpesan, "Lie, kalau kamu sudah jadi dokter, jangan memeras orang kecil. Mereka akan membayar berapapun tetapi diam-diam menangis di rumah karena tidak ada makanan." Inspirasi ini melekat kuat dalam benak Lie.

Kala itu, Lie memang melihat betapa sulitnya masyarakat sekitar pergi ke dokter saat sakit. Kemiskinan membuat masyarakat terpaksa pergi ke dukun sebagai alternatif pengobatan. Lie pun pernah merasakan, saat nyawa adiknya tak tertolong karena penyakit diare akut dan terlambat ditangani oleh dokter. Hal itulah yang membuat Lie bertekad kuat menjadi seorang dokter. Saat menyampaikan cita-citanya menjadi dokter, seisi kelas tertawa. Selain belajar keras, setiap pukul enam pagi ia juga selalu berdoa di gereja yang dekat dengan sekolahnya. Doa yang sama selalu ia ulang selama bertahun-tahun: “Tuhan, saya mau jadi dokter yang sekolah di Jerman.”

Tahun 1965 Lie lulus SMA dengan prestasi cemerlang. Berulang kali ia mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas di Pulau Jawa, namun tidak diterima. Lie lalu diterima di Universitas Res Publica (URECA) yang didirikan tahun 1958 oleh para petinggi organisasi Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki). Namun, baru saja berkuliah beberapa hari, gedung kampus tersebut dibakar massa. Alhasil, ia tak dapat melanjutkan kegiatan perkuliahan. Lie pun memutuskan bekerja serabutan untuk membeli tiket pergi ke Jerman.

Tahun 1967 Lie mendaftarkan diri ke sekolah kedokteran di Berlin Barat, tanpa dukungan beasiswa. Ia mulai berkuliah di Fakultas Kedokteran Free University, Berlin Barat. Untuk memenuhi biaya kuliah dan kehidupan sehari-harinya, Lie bekerja sebagai kuli bongkar muat barang. Di lain kesempatan, Lie juga pernah bekerja di sebuah panti jompo yang salah satu tugasnya adalah membersihkan kotoran orang tua berusia 80 tahunan.

Lie tetap berprestasi meski sibuk bekerja sehingga ia mendapat beasiswa sedangkan uang hasil kerjanya ia gunakan untuk biaya sekolah adik-adiknya. Tahun 1974, Lie lulus kuliah dan mendapat gelar M.D. (Medical Doctor). Tahun 1978 Lie sukses menyandang gelar Ph.D. Setelah berjuang selama sepuluh tahun, Lie akhirnya lulus dengan empat spesialisasi yakni ahli bedah umum, ahli bedah toraks, ahli bedah jantung dan ahli bedah pembuluh darah.

Setelah enam bulan bekerja di Semarang, ia lalu pergi ke RS Rajawali, Bandung. Tahun 1988, Lie berkarir di RS Husada, Jakarta hingga saat ini. Kegiatan sosial pertama Lie sebagai seorang dokter bedah di Indonesia dilakukan saat mengoperasi secara cuma-cuma seorang pembantu rumah tangga tahun 1988. Selanjutnya, Lie juga terus mengupayakan bedah jantung terbuka (bedah di mana jantung dihentikan untuk dibuka dan diperbaiki). Bedah semacam ini melawan arus karena butuh peralatan yang lebih canggih dan mahal, namun harus dilakukan dalam operasi skala besar. Tahun 1992, Lie akhirnya sukses melangsungkan bedah jantung terbuka untuk pertama kalinya di rumah sakit swasta di Jakarta.

Jangankan berobat, jika makan sehari-hari pun sulit. Kesadaran ini menerpa batin Lie begitu kuat hingga akhirnya bersama Lisa Suroso (yang juga aktivis Mei 1998) mendirikan sebuah organisasi nirlaba di bidang kemanusiaan dengan nama doctorSHARE atau Yayasan Dokter Peduli pada tahun 2008. DoctorSHARE adalah sebuah organisasi kemanusiaan nirlaba yang memfokuskan diri pada pelayanan kesehatan medis dan bantuan kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia.

Pada akhir Maret 2009, Lie tengah melakukan operasi di RSUD Karel Satsuitubun, Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara. Di luar jadwal, datang seorang ibu bersama anak gadisnya yang berusia 9 tahun. Kedatangan tamu tak diundang itu diiringi erangan kesakitan yang terus mengalun dari mulut sang anak. Untuk sampai ke tempat itu, mereka harus menempuh perjalanan 3 hari 2 malam dari Saumlaki dengan kapal. Usai diperiksa, ternyata usus sang anak terjepit. Mestinya, gadis itu dioperasi 6-8 jam sejak ususnya terjepit. Jika tidak, ususnya bisa pecah dan berakibat fatal. Alih-alih menutup praktik pengobatan yang waktunya sudah habis, Lie langsung mengoperasi gadis malang itu.

Pada tahun 2013 bersama DoctorSHARE, Lie mendirikan Rumah Sakit Apung (RSA) Swasta, yang diberi nama KM RSA DR. LIE DHARMAWAN. Pelayanan medis dalam RSA dilakukan dengan cuma-cuma. Tujuan didirikannya RSA ini adalah untuk melayani masyarakat yang selama ini kesulitan mendapat bantuan medis dengan segera karena kendala geografis dan finansial, terutama untuk kondisi darurat, khususnya bagi masyarakat prasejahtera yang tersebar di kepulauan di Indonesia.

GOSIPNYA gagasan pembuatan rumah sakit apung ini sebenarnya sudah ada di benak Lie sejak tahun 2008, namun baru bisa direalisasikan tahun 2013. Lamanya proses ini disebabkan karena adanya pro dan kontra, apalagi referensi mengenai rumah sakit apung di Indonesia belum ada. Sebenarnya konsep rumah sakit apung di Indonesia sudah ada, namun milik tentara dan hanya digunakan ketika perang, sedangkan yang dimiliki swasta tidak ada. Maka lewat yayasan doctorSHARE yang ia dirikan, Lie berupaya menggalang bantuan, baik moral maupun material untuk mewujudkan idenya.

Selama 4 tahun menyelesaikan proyek rumah sakit apung ini, tim doctorSHARE awalnya sulit menemukan jenis kapal yang sesuai. Beberapa jenis kapal dipertimbangkan untuk dicoba, termasuk kapal tongkang, namun dianggap tidak layak karena badannya terlalu lebar. Dari segi bahan juga demikian. Sempat diusulkan menggunakan kapal berbahan fiber, namun urung karena mudah pecah ketika menabrak. Akhirnya diputuskan menggunakan perahu nelayan yang sederhana karena dianggap lebih memadai. Setelah jadi, kapal itupun berganti nama menjadi 'Floating Hospital'.

Disebut kecil karena Floating Hospital ini sejatinya adalah kapal berukuran panjang 23,5 meter, lebar 6,55 meter dan bobot mati 114 ton. Kapal ini terbagi menjadi tiga dek. Dek atas untuk nahkoda dan tempat para relawan, dek tengah berisi ruangan steril dan ruang operasi, dek bawah adalah laboratorium.

Pembangunan rumah sakit ini menghabiskan dana Rp. 3 milyar dari rencana semula Rp. 6 milyar. Dana tersebut sepenuhnya diperoleh dari sponsor. Menurut Lie, ada sponsor yang menyumbang dengan cara memberikan diskon untuk peralatan dan perlengkapan yang diperlukan, jadi bisa menghemat biaya sekian banyak. Sebagai pilot project, kapal ini melakukan pelayaran perdananya selama 4,5 jam untuk menempuh pulau Panggang, kepulauan Seribu pada 16-17 Maret 2013. Di kapal itu, 25 dokter dan 25 orang relawan yang disiapkan mengobati 320 warga, 15 pasien bedah minor, dan 5 pasien bedah mayor.

Dalam sehari, Lie berhasil melakukan 3 operasi di atas kapal. Walau kapal sesekali bergoyang karena ombak, Lie bisa melakukan operasi dengan baik. Direncanakan akan ada 15 pasien yang menjalani operasi bedah di atas kapal, sedangkan penyuluhan kesehatan dilakukan di Balai Karang Taruna. Ada beberapa kendala yang ditemui dalam pelayaran pertama Floating Hospital ini, salah satunya adalah kecepatan kapal yang hanya 6-7 knot (11-13 km/jam), cukup lambat jika dibandingkan speed boat. Kendala lain adalah beberapa peralatan yang belum bisa dioperasikan seperti alat rontgen.

Masalah mesin tentu menjadi permasalahan yang cukup serius karena kapal ini direncanakan menjelajah daerah-daerah terpencil, lebih terpencil dari kepulauan seribu yang masih masuk dalam wilayah DKI Jakarta. Jadi bisa dibayangkan, sarana dan prasarananya tentu jauh lebih minim. Karena tidak memungut biaya dari pasien, Lie berharap bisa menjalin kerjasama dengan aparat-aparat setempat. Misalnya jika di suatu tempat sudah ada puskesmas, dokter setempat diharapkan bisa menjadi ujung tombak mencari pasien yang butuh pelayanan. Hal itu akan mempersingkat waktu singgah sehingga tim bisa melanjutkan ke tempat lain.

Hengky Setiawan

Hengky Setiawan
lahir 7 Juli 1969 di Jakarta
ayah: Herman Setiawan
ibu: Lanny

GOSIPNYA
Ketika kuliah jurusan Ekonomi di Universitas Tarumanegara, Jakarta tahun 1989, Hengky iseng-iseng berjualan ponsel Nokia NMT bekas ke teman-temannya. Ponsel seharga Rp. 5 juta tersebut laku terjual Rp. 7 juta. Dalam sebulan ia mampu menjual 5 ponsel bekas dengan laba 2 juta per ponsel.

Tahun 1990 PT Komselindo memotori perkembangan operator ponsel Advanced Mobile Phone System (AMPS). Ketika itu para dealer ponsel harus memakai sistem purchase order (PO) ketika membeli ponsel Motorola. Satu PO harganya Rp. 15 juta dan barang baru dikirim 1-2 bulan berikutnya.

Hengky ikut-ikutan berjualan PO dan dari jual-beli kertas PO itu saja, ia berhasil meraup keuntungan Rp. 1 juta per lembar PO. Kala itu ia bisa membeli satu buku yang berisi 25 lembar PO, sehingga mengeruk untung Rp. 25 juta sebulan. Pada bulan-bulan berikutnya ia berhasil menjual tiga buku PO dengan keuntungan Rp. 75 juta sebulan. Saat itu kebetulan ada dealer yang menjual izin dealership-nya sehingga ia langsung mencaploknya karena hampir dua tahun hanya berstatus calo ponsel.

Prestasinya itu ternyata menarik perhatian Star Express, distributor ponsel Motorola. Ia disarankan membentuk perseroan terbatas sehingga ia lalu mendirikan PT Setia Utama Telesindo pada tahun 1992 dengan investasi awal Rp. 100 juta. Pada tahun 1992-1993 pemasaran ponsel AMPS secara nasional stagnan. Ada produk yang tidak laku di pasar: bag phone, yaitu telepon yang ditenteng seharga Rp. 10 juta per unit. Ketika dealer lain menyerah, ia malah mampu menjual ratusan unit bag phone. Star Express senang sehingga ia diberi harga diskon spesial.

Ketika merangkap jadi dealer Satelindo dan Telkomsel pada tahun 1996-97, Satelindo mengeluarkan program Satelindo Direct dan menjanjikan komisi pada para dealer. Karena lama tidak kunjung dibayar, para dealer kesulitan keuangan karena hanya disubsidi penjualan ponsel saja. Akibatnya, banyak dealer yang tutup dan rugi, termasuk Hengky. Ia lalu memutuskan hubungan bisnis dengan Satelindo. Pada tahun 1997 XL ikut meramaikan industri teknologi GSM dan ia pun segera menjadi dealer penjualan voucher XL.

Setelah menjadi sarjana ekonomi ia makin agresif. Pada tahun 1999-2001 kartu ponsel mulai menjadi tren. Penjualan voucher Telkomsel paling mencolok di antara tiga operator di pasar (GOSIPNYA sih karena sinyal Telkomsel paling luas di Indonesia). Hengky meraup untung besar saat itu karena harga voucher senilai Rp. 250 ribu bisa laku Rp. 700 ribu. Ia lalu membuka gerai baru di Jalan Radio Dalam dan Megamal Pluit dengan nama Telesindo. Setelah Singapore Telecom (SingTel) masuk ke Telkomsel tahun 2002, mulai banyak terjadi perubahan yang mempengaruhi pola pikirnya sebagai pebisnis.

SingTel mentransfer pengetahuan dan mengubah paradigma dealer dan distributor. Distributor diwajibkan membuka toko sebanyak-banyaknya dan menyebar. Distributor yang tidak sanggup dipersilakan mundur. GOSIPNYA ketika itu ia disuruh SingTel membuka 30 gerai. Meski memberatkannya tapi karena produk Telkomsel laku keras, ia mampu membuka gerai melebihi target, yaitu 40 gerai. GOSIPNYA ketika itu ia adalah raja se-Jabotabek dengan jumlah toko terbanyak.

Pada 2003-04 SingTel kembali memaksa para dealer membuka jaringan toko di semua kota besar di Indonesia. Hengky menyiasatinya dengan membuka dulu di ibukota. Setelah sukses dengan jaringan di seluruh kota besar di Indonesia, SingTel menyuruh para dealer membuka gerai di tingkat kabupaten. Hengky kembali memasang strategi dengan hanya membuka toko di kabupaten besar. Gerainya merajalela sampai ke kabupaten-kabupaten di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi, serta Papua. Pada tahun 2006-07 total ada 400 gerai Telesindo Shop di seluruh Indonesia, belum termasuk jaringan 300 subdealer dimana satu subdealer membawahi 100 toko kecil (reseller). Jika ditotal, Telesindo Shop membawahi 400 gerai milik sendiri, 300 subdealer, dan 30 ribu reseller.

Untuk membuka sebuah gerai dibutuhkan dana investasi Rp 100-300 juta, dan Break Even Point (BEP) tiap gerai rata-rata diraih dalam dua tahun. Sumber pembiayaan ekspansi Hengky adalah perbankan. Jumlah karyawannya di seluruh Indonesia mencapai 2.000 orang dengan rincian 70% pegawai sendiri dan 30% karyawan kontrak yaitu Sales Promotion Girl (SPG). Caranya menjalin komunikasi dengan 400 gerai, 300 subdealer dan 30 ribu reseller adalah dengan sistem komputerisasi yang sudah saling terhubung secara online di seluruh Indonesia. Di tiap kota ia memiliki manajer cabang yang melaporkan kinerjanya kepada 12 General Manager (GM) di Jakarta. Hengky tinggal memanggil para GM untuk dimintai laporan bulanan.

Pola kerjasama Telesindo Shop dengan para subdealer dan reseller bersifat win-win solution. Jika harga naik, ia tidak mendadak menaikkan dengan drastis, tapi perlahan-lahan sehingga subdealer dan reseller menjadi nyaman. Ia juga memberikan hadiah bagi mereka yang berprestasi, seperti jalan-jalan ke luar negeri dan barang elektronik dengan syarat para subdealer mampu menjual di atas Rp. 250 juta per minggu dan reseller harus menjual di atas 50 buah kartu voucher apa saja setiap hari. Dengan cara ini kerjasama mereka menjadi langgeng. Sebagai contoh adalah Anton Hidayat yang bekerjasama dengan Hengky sejak tahun 2003. “Waktu itu saya mendapat informasi dari teman, lalu saya melamar ke Telesindo. Syukurlah, diterima, karena toko kami dinilai memenuhi syarat,” ujar pemilik gerai Christ Seluler itu. Lokasi gerai Anton di ruko dua lantai seluas 4x4 m² di kawasan Taman Palem, Jakarta Barat.

Sejak 2007 Hengky mulai memborong banyak lokasi atau bahkan seluruh lantai di mall dan selanjutnya dijual lagi secara ritel kepada relasinya untuk berdagang ponsel dan voucher. Selain berdagang tempat, ia juga mendagangkan dirinya sendiri. Wajahnya kerap menghiasi iklan produk ponsel di media cetak nasional dan papan-papan iklan di Jakarta dan kota besar lainnya. Iklannya yang paling sering adalah pada iklan ponsel TiPhone karena ia mengambil alih TiPhone sejak tahun 2010. Hebatnya dalam 8 bulan sejak ia ambil alih, TiPhone berhasil berada di posisi tiga besar nasional dengan menyingkirkan 168 merek lokal.

Pada 2008 Telesindo berhasil mencatatkan omzet fantastis: Rp. 4,6 trilyun lebih per tahun. Rinciannya: voucher Telkomsel Rp. 3,5 trilyun, XL Rp. 1 trilyun, dan Telkom Flexi Rp. 100-200 miliar dengan profit 1-3,5%.

Tidak hanya berbisnis voucher, ia juga berbisnis Mercedes klasik secara tidak sengaja. Peristiwanya dimulai pada tahun 2006 ketika ia membeli Mercedes tahun 1969 seharga Rp. 40 juta. Ia merasa tertipu karena hampir seluruh bagian ternyata harus diganti hingga ia harus merogoh kocek sekitar Rp. 100 juta untuk memperbaikinya. Tapi ia menyadari nilai jual Mercedes klasik tidak seperti mobil biasa: semakin tua harganya semakin tinggi. Mercedes 1969 nya pun sudah ada yang menawar hingga Rp. 200 juta. Mobil tua lain miliknya yaitu Mercedes SL juga melambung dari harga beli sekitar Rp. 300 juta, sudah ada yang menawar Rp. 2 milyar.

Meski demikian, bagi yang ingin mencoba investasi seperti ini ia mengingatkan perlu dana, waktu dan energi ekstra karena untuk memperbaiki satu Mercedes klasik bisa memakan waktu 2-3 tahun karena mencari suku cadangnya cukup sulit. Tidak hanya mencari ke pedagang-pedagang barang bekas di berbagai daerah, ia juga sering pergi ke Jerman untuk mencari barang-barang yang ia butuhkan. Karena kesulitan itulah, ia tidak berniat menjual Mercedes-nya cepat-cepat.

Rebecca Ingrid Gunawan

Rebecca Ingrid Gunawan (kuning)

Rebecca Ingrid Gunawan (kiri)

GOSIPNYA
Rebecca Ingrid Gunawan lahir tahun 1979 di Bandung. Ia adalah seorang perancang busana yang lebih dikenal dengan nama Rebecca Ing. Ia adalah lulusan fakultas Manajemen Ekonomi dari Universitas Parahyangan Bandung dan Bahasa Inggris dari Universitas Maranatha Bandung. GOSIPNYA ia belajar secara otodidak bagaimana merancang dan menjahit dari sang ibu yang memiliki usaha bridal dan garmen.

Suaminya adalah Husein Wirtaja Komara, seorang pria kelahiran tahun 1970 yang memiliki PT Agra Dipa Raharja. PT Agra Dipa Raharja menaungi Red Guard Security, sebuah perusahaan di Jl. Otto Iskandardinata 17 Bandung yang menawarkan jasa pengamanan profesional. Ia menikah dengan Husein pada tahun 2005.

Atas dorongan suami dan teman-temannya, pada tahun 2006 ia membuka butik di Jalan Pudak 15 Bandung dengan modal 300 juta Rupiah yang sebagian besar ia alokasikan untuk promosi melalui fashion show dan beriklan di majalah. Pangsa pasarnya adalah kalangan menengah-atas. Gaun pesta rancangannya dibanderol 3-20 juta Rupiah, sedangkan gaun pengantin 8-35 juta Rupiah. GOSIPNYA Ingrid pernah menjadi salah satu desainer Miss Indonesia 2012.

Belum sempat mewujudkan impiannya membuka butik di Eropa, ia dan suaminya bertengkar hebat hingga menyatakan cerai secara lisan tahun 2011. Perceraian keduanya sudah disahkan di pengadilan pada 8 Maret 2012. Tapi setelah itu GOSIPNYA mereka bertengkar lagi memperebutkan hak asuh anak. Ingrid mengajukan banding atas putusan pengadilan yang memberikan hak asuh anaknya yang masih berusia 2,5 tahun pada Husein.

GOSIPNYA karena Husein kerap mengancam Ingrid dan meminta gugatan itu dibatalkan, pada awal April 2012 ia bertemu dengan seorang pembunuh bayaran, Agustinus Otniel Maitumu di sebuah rumah makan di Paskal Hyper Square. Esok harinya mereka kembali bertemu di tempat karaoke di kawasan Cihampelas. Saat itu Agustinus meminta Rp. 10 juta sebagai biaya konsultasi kepada Ingrid. Pada pertemuan berikutnya di tempat karaoke yang sama, Agustinus menawarkan dua cara menyelesaikan masalah: dianiaya atau dibunuh. Agustinus meminta Rp. 200 juta untuk jasa membunuh.

Setelah berpikir selama satu hari, Ingrid memilih untuk membunuh suaminya. Ia lalu bertemu Agustinus di salah satu rumah sakit di Bandung dan menyerahkan perhiasan emas sebagai uang muka. Perhiasan itu laku dijual Agustinus 125 juta Rupiah. Ingrid akan membayar sisanya sebesar 90 juta Rupiah setelah Agustinus menjalankan misinya. Agustinus lalu meminta Dadang Solihin alias Dasol untuk memantau Husein.

Pada Kamis 3 Mei 2012, Ingrid mengontak Agustinus via ponsel dan mengatakan Husein bakal datang ke rumahnya di Jalan Kapten Tendean 55, Bandung pada Jumat 4 Mei sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam komunikasi itu Ingrid menanyakan kapan misi Agustinus akan dilakukan. Jumat pagi, Ingrid kembali menelepon Agustinus. Ia menyampaikan Husein bakal tiba pukul 10.00 WIB. Berbekal pistol FN berkaliber 9 mm, Agustinus meluncur sendirian ke Jalan Kapten Tendean menggunakan mobil rental Avanza bernopol D 1838 PC yang disewa adiknya berinisial DA di kawasan Margahayu Raya, Bandung.

Sekitar pukul 10.20 WIB Agustinus menembak mobil Land Cruiser bernopol D 1 EB yang dikendarai Husein dan sedang terparkir. Peluru membolongi dada kanan dan leher kiri Husein. Pada kaca depan sopir ditemukan dua lubang bekas tembakan. Polisi menemukan pistol itu tertinggal di bengkel khusus mobil Mercedes di Jalan Buah Batu, Bandung. Pada Selasa 15 Mei 2012, Agustinus mengajak Ingrid bertemu di tempat karaoke yang sama saat merencanakan pembunuhan. Ingrid lalu menyerahkan uang Rp. 90 juta.

Polisi menyelidiki kasus tersebut dan melalui tim khusus yang dipimpin Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Wijonarko dan Wakasatreskrim Kompol Agus Masloman berhasil meringkus Agustinus, Ingrid, dan Dasol pada Selasa 29 Mei. Polisi membekuk Agustinus di toko emas Jalan Pasirkoja, Bandung. Ingrid ditangkap di rumahnya di Jalan Kapten Tendean 55.

Setyabudi Tedjocahyono

Pada Selasa 5 Februari 2013 Hakim Ketua Setyabudi Tedjocahyono menyatakan, "Membebaskan terdakwa dari dakwaan primer dan juga dakwaan subsider, serta mengembalikan hak-hak terdakwa seperti dahulu,". Dalam uraiannya, majelis hakim menyatakan bahwa tidak ada satu alat bukti pun yang menunjukkan adanya suruhan dari Ingrid pada Agustinus untuk melakukan pembunuhan pada Husein. "Keterangan yang berkenaan dengan pemberian uang, perhiasan dan handphone dari Ingrid pada Agustinus tidak ada kaitannya dengan niat menghilangkan nyawa seseorang melainkan sebagai upah untuk pengawalan," ujar hakim.

Unsur-unsur dalam dakwaan primair dan subsidair yaitu pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan pasal 338 jo 55 ayat 1 ke 2 tentang perbuatan yang menghilangkan nyawa seseorang pun dinyatakan tak terbukti. "Terdakwa tidak memiliki niat atau mengetahui atau menghendaki korban meninggal dunia. Perbuatan Agustinus untuk menembak mobil, murni niat dirinya sendiri melihat mobil korban terparkir," tutur Setyabudi.

Kedua terdakwa lain, Dadang Solihin dan Hendi Mulyadi, juga diberikan hal serupa. Keduanya tidak terbukti seperti apa yang disanggahkan. Untuk terdakwa Agustinus yang merupakan eksekutor, hakim memvonisnya dengan hukuman 8,5 tahun penjara karena terbukti memenuhi unsur pasal 338 KUH Pidana yakni menghilangkan nyawa orang lain.

Pada Selasa 17 Desember 2013 Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung yang dipimpin Nur Hakim dengan 2 hakim anggota Barita Lumban Gaol dan Basari Budhi menjatuhkan vonis pidana selama 12 tahun penjara dan denda Rp. 200 juta yang jika tidak dibayar harus diganti dengan kurungan selama 3 bulan pada Setyabudi Tedjocahyono, hakim yang menangani perkara banding kasus korupsi dalam pengurusan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung.

Setyabudi menerima uang Rp. 150 juta di ruang kerjanya dari Asep Triyana, kurir utusan Toto Hutagalung (ketua ormas Gasibu Padjadjaran), yang juga tangan kanan Wali Kota Bandung saat itu, Dada Rosada. Sebelum tertangkap, Setyabudi secara berkelanjutan telah menerima uang suap dari Dada, Edi Siswadi (Sekretaris Daerah Pemkot Bandung), dan Herry Nurhayat (Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) melalui Toto dan Asep. Uang diserahkan di rumah Toto, Hotel Grand Serela, dan kafe Bali. Ia disuap untuk mempengaruhi putusan perkara korupsi dana Bantuan Sosial Kota Bandung agar tidak melibatkan Dada Rosada, Edi Siswadi, dan Herry Nurhayat.

Handy Sundjaja

Handy Sundjaja

Handy Sundjaja, Oesman Sundjaja, President PT Samsung Electronics Indonesia Jae Hoon Kwon

CABANG LOG IN
-Jl. ABC 44-46, Bandung telp. 022-420 5882
-Jl. Raya Cimindi 168, Cimahi telp. 022-601 1014
-Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo 141, Cirebon telp. 0231-833 6899

GOSIPNYA
Handy Sundjaja lahir pada tahun 1974 di Bandung. Pada tahun 1976 orang tua Handy membuka toko elektronik Serba Agung di Jalan ABC, Bandung. Sejak duduk di kelas 2 SD Bina Bakti Bandung, ia mulai berdagang kartu Natal yang diambil dari kakaknya. GOSIPNYA saat itu usahanya sudah beromzet sekitar 1,2 juta Rupiah.

Bakat dagangnya semakin terasah ketika ia masuk SMP pada tahun 1987. Ia menabung uang jajannya untuk memulai bisnis parcel. Target pasarnya adalah vendor langganan ayahnya. Dengan modal Rp. 12.000 per unit, parcel buatannya laku dijual Rp. 30.000. Untuk memperkuat bisnisnya, ia mengajak teman-temannya untuk menangani operasional sedangkan ia mengurus penjualan. GOSIPNYA omzetnya saat itu mencapai 38 juta Rupiah.

Sebelum mewarisi usaha orang tua pada tahun 1996, ia wajib magang terlebih dulu di toko ayahnya. Mulai dari posisi penjual keliling hingga pengantar barang pun dijalaninya sebelum akhirnya menggantikan posisi ayahnya mengendalikan toko secara penuh. Ia segera melakukan pembenahan signifikan di tokonya terutama di bidang sumber daya manusia, penjualan serta operasional. Keputusannya tersebut membuat omzet penjualan meningkat hingga puluhan kali lipat.

Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang puncaknya terjadi kerusuhan Mei 1998 di Jakarta dan membuat Presiden Soeharto lengser. Sebagian besar pedagang elektronik di Bandung tidak membuka tokonya, bahkan tidak sedikit yang menjual murah barang dagangannya karena khawatir kerusuhan akan menjalar ke Bandung.

Ia berpendapat lain dan malah melihatnya sebagai peluang untuk mengembangkan usaha. Ia tetap membuka toko meskipun pengunjung hanya dapat masuk melalui pintu yang tak sepenuhnya dibuka dan karyawan toko tidak sepenuhnya melayani pelanggan karena berjaga-jaga jika terjadi kerusuhan. Ia juga membeli stok barang elektronik dari beberapa toko di Bandung yang tutup dan Ciamis. GOSIPNYA saat itu ia merupakan salah satu dari segelintir pedagang yang meraup keuntungan besar.

Hingga tahun 2002, ia telah memiliki 7 toko elektronik yang semuanya berada di jalan ABC, Bandung. "Ini namanya strategi jala, kemanapun konsumen belanja selalu di tempat kita. Tentu dengan nama toko berbeda. Konsepnya memang different store jadi masing-masing toko punya penanggungjawab masing-masing," paparnya.

Ia bermimpi membuat sebuah toko berisi berbagai macam barang elektronik, sehingga pada tahun 2003 ia membangun Log In Store di lahan seluas 3.000 meter persegi di jalan ABC, Bandung yang dibuka secara resmi tahun 2009. Pada tahun 2013 toko itu berganti nama menjadi Log In Megastore. GOSIPNYA omzet Log In Megastore di Jalan ABC pada tahun 2013 mencapai 500 milyar Rupiah.

GOSIPNYA salah satu hal yang membuat Log In Megastore lebih dipilih konsumen dibanding toko lain adalah jenis barang dan pilihan merek yang lengkap, harga yang tertera dengan jelas, pelayan toko yang banyak dan selalu siap menjelaskan secara detil, produk dapat dicoba terlebih dulu sebelum dibeli, dan adanya Log In Mega Protection yang memberi asuransi selama setahun dari pencurian, kebakaran, tidak sengaja terjatuh / terlindas / terbentur, bencana alam, petir, kerusuhan, atau kerusakan karena air dengan biaya sangat terjangkau yaitu mulai dari 99 - 129 ribu Rupiah.

Pada Januari 2013 Log In Foundation yang merupakan yayasan nirlaba dan telah digagas sejak tahun 2008 diresmikan badan hukumnya. Log In Foundation mencanangkan tiga aktivitas utama. Pertama, Social Activity yaitu bantuan kemanusiaan, lingkungan, pendidikan dan kesehatan. Kedua, Smile Motivator yang merupakan tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dilatih menjadi motivator. Ketiga, dimasa depan Log In Foundation berharap bisa mendirikan Healing Center, sebuah rumah sakit untuk layanan cuci darah gratis bagi penderita ginjal dan pusat rehabilitasi untuk orang-orang berkebutuhan khusus serta penyakit kelainan tulang.

Asep Haelusna

H. Asep Haelusna
lahir 15 Maret 1971 di Tasikmalaya
istri: Hj. Tati Halimatusyadiah
anak: M. Taufik Gifran lahir 1998
M. Zamzam Syahru Ramadhan lahir 2005
M. Azmi Husni Mubarraq lahir 2009
Azhima Zahra Humaira lahir 2013

CABANG USAHA
-Jalan Raya Andir Kulon 145, Nagreg Bandung Telp. (0262) 438145
-Jalan Raya Kadungora 245, Leles Garut Telp. (0262) 2458700
-Jalan Raya Cimaragas 95 Garut Telp. (0262) 238986

GOSIPNYA
Saat SMA ia masuk Sekolah Menengah Industri Kejuruan di Tasikmalaya. Ia mendapat beasiswa 3 tahun karena keluarganya tidak mampu membayar. Setelah lulus ia mendapat beasiswa PMDK (Penelusuran Minat Dan Bakat) untuk masuk ke Pendidikan Seni Rupa IKIP (kini UPI) Bandung. Untuk biaya hidup, ia dapatkan dengan mengerjakan berbagai proyek.

Awalnya ia memang suka melukis sehingga ia menggambar billboard, mebel hingga mendesain interior dan eksterior. Saking asyiknya, ia sempat cuti satu semester tapi karena dorongan orang tua, ia kembali kuliah hingga lulus.

Tahun 1994 ia mendapat pekerjaan membuat restoran yang membuat koneksinya ke bidang kuliner makin luas. Tahun 1999 ia diminta membuat setting untuk Rumah Strawberry di Parongpong. Ia sering memasak nasi liwet untuk makan bersama para pekerja di proyek. Suatu saat ketika sedang meliwet ia dihampiri seseorang yang sedang lari pagi. Karena nasi liwetnya enak, esoknya orang itu membawa banyak temannya sehingga akhirnya Asep mendirikan tenda di Rumah Strawberry dan ternyata laku keras.

Pada tahun 2006 ia menggadaikan mobilnya dan dengan modal 14,5 juta Rupiah ia membeli lahan 400 m² di Jalan Raya Andir Kulon, Nagreg untuk mendirikan saung Asep Stroberi dan mengandalkan nasi liwet sebagai menu utama. Saat itu saungnya hanya berupa dapur, musala, dan lima meja makan. GOSIPNYA saking terkenalnya nasi liwetnya, Perry Tristianto dan Ronny Lukito belajar membuat nasi liwet padanya.

Berbagai cara dilakukan Asep agar pelanggannya semakin setia dan puas. Ia melengkapinya dengan berbagai fasilitas seperti flying fox, kebun stroberi, naik perahu, memandikan kerbau, dan memancing ikan. Tingginya antusiasme masyarakat pada rumah makan dengan konsep 'back to nature' ala Asep, membuatnya membuka dua cabang lagi di wilayah Garut.

New Sophia


Hanny Sandrawati

Putri Melati

GOSIPNYA
Tahun 2001 Laniawati dan Hanny Sandrawati mulai usaha pia kecil-kecilan dengan menitipkan 30 pia ke warung. Perlahan-lahan kelezatan pianya menyebar dari mulut ke mulut sehingga pada tahun 2006 Hanny mulai membuka toko Top So-Phia setelah mendapat resep pia dari ibunya.

Dalam bahasa Mandarin, 'so' artinya gurih dan 'phia' artinya kue, jadi So-Phia artinya adalah kue gurih. Mereka tidak memakai nama bakpia karena 'bak' cenderung diartikan sebagai babi, meskipun arti sebenarnya adalah daging dalam dialek Hokkian.

“Kalau Bak Phia kan itu kue yang berlandaskan minyak bak atau babi harusnya, kalau kita sengaja mau yang halal biar lingkupnya banyak, makanya kita pake minyak sayur,” ujar Putri Melati, anak Hanny. Pengelolaan kini telah diserahkan pada Putri Mentari dan pasangan suami istri Putri Melati-Jati Suparto yang keduanya merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB). Jati merupakan lulusan  Management Divisi Kamar, sedangkan Putri lulusan Management Tata Boga.

Isi dalam pia dibuat berongga dan kulit pia dibuat sangat tipis berlapis-lapis sehingga sangat renyah dan empuk ketika dimakan. Pilihan rasa isi terdiri atas kacang hijau, nanas, coklat, keju, dan durian. Tekstur isi bakpia akan kering dan mudah hancur jika api terlalu besar tapi jika nyala api kurang besar, isi bakpia bisa keluar menembus kulit.

Tampilan So-Phia isi kacang hijau sengaja dibuat simpel tanpa tambahan taburan di atasnya. Setelah dioles kuning telur, langsung dioven. Untuk pia isi keju diatasnya diberi potongan keju. Untuk pia durian, diberi kacang mede. Untuk pia isi nanas ditaburi wijen, sedangkan untuk pia coklat ditaburi meises.

Top So-Phia yang telah berganti nama menjadi New Sophia terletak di Komp. BTN Pusdikajen Jl. Dharma C 35 Lembang, Bandung pindah dari lokasi lama yang terletak di Jl. Dharma C 10. GOSIPNYA kini pia Sophia telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Bandung.

Selain di tokonya di Lembang, pia New Sophia bisa didapatkan di Tiara Swalayan, Setiabudi Supermatket, serta berbagai cabang toko Primarasa di Bandung. GOSIPNYA pada saat masa pandemi, penjualan mengalami penurunan drastis hingga 150 kotak per hari dari 350 kotak per hari pada masa sebelum pandemi. Saat lebaran GOSIPNYA bisa mencapai 700 kotak per hari.

Tahu Tauhid


CABANG TOKO
Jl. Cijeruk 113 Lembang Bandung Telp. 022-2787947
Jl. Sesko AU 20 Lembang Bandung Telp. 022-2784749

GOSIPNYA
Pada tahun 1985 Oteng Junaedi mulai berjualan tahu Lembang di pasar. GOSIPNYA ia pandai berdagang sehingga ia memiliki banyak pelanggan yang membuat usahanya cepat berkembang. Pada tahun 1990-an, ia membuka gerai tahu di jalan Cijeruk 113, Lembang. Pada tahun 2000 entah mengapa Oteng menginginkan nama Tahu Lembang diganti menjadi Tahu Tauhid. Setelah Oteng meninggal dunia, anaknya yang bernama Boy meneruskan usaha tahu ini.

Untuk orang yang baru pertama kali mencicipinya mungkin akan terasa seperti tahu Sumedang meski sebenarnya berbeda. Tahu Tauhid memiliki kelembutan dan kekenyalan yang khas, memiliki tekstur yang padat, dan tidak kosong dalamnya. Tahu Tauhid juga dijual dalam keadaan masih mentah dan masih tetap baik kualitasnya jika hendak dibawa sebagai oleh-oleh ke Jakarta. GOSIPNYA hal itu disebabkan proses pembuatan tahu sangat bersih dan steril. Bagi yang berminat, pengunjung dapat langsung menyaksikan pembuatan Tahu Tauhid di dalam kiosnya. Tahu ini bisa tahan hingga satu pekan jika disimpan di dalam lemari es.

Tahu Yun Yi


CABANG TOKO
-Jakarta
*Jl. Kesehatan Raya II Bintaro Telp. 021-7243835
*Jl. Kosambi Baru Blok H-3/28 Telp. 021-5411504 / 08164826785

-Bandung
*Jl. Jend. Sudirman 229 Telp. 022-6038352 / 022-6076028
*Jl. Kebon Kawung 48 Telp. 022-93728688
*Jl. Laswi 1 Telp. 022-92631688
*Jl. Cihampelas 103 Telp. 022-93395533
*Jl. Veteran 32 Telp. 022-93395533

-Cimahi: Jl. Raya Timur 506 Telp. 022-91842034
-Bogor: Jl. Baru Salabenda Telp. 0251-505081
-Semarang: Jl. Letjen Suprapto 130 Ungaran
-Bekasi: Jl. Teluk Angsana RT 7/7 Telp. 021-8824276 / 021-8824277

GOSIPNYA
Yun Yi diambil dari bahasa mandarin yang artinya bermanfaat atau beruntung. Perusahaan Tahu Yun Yi dirintis oleh Liauw Hon Tjan. Tahu Yun Yi telah ada di Indonesia sejak tahun 1940. Tahu Yun Yi digunakan oleh restoran-restoran terkenal maupun hotel-hotel berbintang di Bandung karena GOSIPNYA kualitas tahu Yun Yi merupakan salah satu yang terbaik di Bandung selain tahu Yun Sen. Karena merupakan salah satu yang terbaik, wajar jika harganya pun 4 hingga 5 kali lebih mahal dibanding tahu yang biasa dijual di pasar. GOSIPNYA pemilik Tahu Yun Yi masih memiliki hubungan keluarga dengan pemilik Tahu Yun Sen.

Tahu Yun Yi telah mendapatkan sertifikat dari BPOM dan badan penguji independen SUCOFINDO. Tahu Yun Yi juga telah mendapatkan sertifikat HALAL dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Tahu Yun Sen



CABANG WARUNG TALAGA
- Paris Van Java, Glamour level D 11-12A, Bandung
- CiWalk Mall, LG Broadway SL02&L02, IB07, Bandung
- Summarecon Mal Serpong 2 (SMS), Downtown Walk DGF203, Serpong Tangerang
- Summarecon Mal Bekasi (SMB), Downtown Walk DW118, Bekasi
- Pabrik Tahu Talaga Yun Sen Jl. Jenderal Sudirman 227

GOSIPNYA
Pada tahun 1938 Liauw Pak Phin dan Ma Ilot dari Talaga Cikijing, Jawa Barat mendirikan Tahu Yun Sen yang berarti selalu sukses. Meski memiliki 10 anak, hanya Achmad Joeliman dan istrinya Marlina yang meneruskan usaha mereka. Semenjak dikelola oleh generasi ke-2, Tahu Yun Sen berganti nama jadi Tahu Talaga Yun Sen.

Sejak berdiri hingga kini, Tahu Talaga Yun Sen masih tetap membuat tahu tanpa pengawet maupun bahan bahan kimia. GOSIPNYA hal-hal inilah yang membuat Tahu Talaga Yun Sen menjadi salah satu tahu berkualitas terbaik di Bandung.

Pabrik tahu Talaga Yun Sen yang kini dikelola oleh generasi ke-3, Hendra Gunawan, lalu membuka Warung Talaga. Dengan konsep suasana sebuah 'warung', restoran ini banyak menyajikan makanan dan cemilan yang berasal dari tahu seperti Tahu Bodo, Tahu Gondrong, Tahu Kriuk, Tahu Gejrot, Tahu Buntel, Tahu Bulan Sabit, Tahu Jadul, Tahu Bletok, Tahu Sumpel, Tahu Bala, Tahu Pong, Tahu Gulung, Tahu Bule, Tahu Kancing, Samosa Tahu, dan lainnya.

PD Kijang Mas


GOSIPNYA
Sani Sanusi Tanu Wijaya awalnya berbisnis sepatu dan mebel. Ia lalu menjajakan bahan-bahan kue ke tiap toko roti dan kue di Bandung dan akhirnya malah membuatnya meninggalkan bisnis lamanya. Setelah 10 tahun, ia membuka toko di kawasan Dago dengan nama PD Kijang Mas. Tahun 1994 ia memindahkan toko ke Jalan Hariang Banga 6.

Untuk mengembangkan usahanya, ia membuka kursus membuat cake. Saat itu programnya belum terarah karena belum punya guru tetap sehingga kursusnya hanya sebulan sekali saja. Setelah beberapa tahun, baru ia mendapat seorang guru bernama Asep yang ahli di bidang cake, pastry, dan cokelat.

GOSIPNYA saat itu ia merasa malu berdagang bahan kue dan menyelenggarakan kursus masak karena menganggap hal tersebut adalah bidang kaum perempuan. Tapi pandangannya berubah ketika ia mengunjungi pameran Asia Food Festival di Singapura dan melihat para demonstrator-nya kebanyakan kaum pria. Ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1997 peserta kursusnya malah membludak karena banyak orang di-PHK dan para ibu rumah tangga ingin memiliki penghasilan tambahan dengan membuka bisnis kecil-kecilan.

Waktu kursus dilakukan selama 4 jam dari pukul 10 pagi hingga 2 siang. Sistem kursusnya dilakukan dengan diberi teori dan didemokan oleh sang guru. Peserta boleh mencoba praktik tahap yang ingin dikuasai. Biasanya ada empat sampai lima resep yang diajarkan. Jumlah peserta per kursus dibatasi sampai dengan maksimal 30 orang. Meski membuka kursus, ia sering membagi resep gratis untuk para pelanggan setia tokonya.

Dengan menyelenggarakan kursus, toko bahan kue miliknya jadi lebih laris. “Para pemula yang tadinya hanya membeli bahan dalam jumlah sedikit buat coba-coba, lama-lama meningkat jumlah pembelian bahan bakunya. Dari sini ketahuan mereka membuat kue untuk berdagang. Kami senang ilmu mereka juga ikut berkembang,” tuturnya.

GOSIPNYA karena guru andalan Sani telah meninggal dan belum ada pengganti yang sepadan, banyak calon murid yang pindah ke lembaga kursus lain seperti Ny. Liem, Nessa, BBC, Ibu Cucu, dan lainnya.

Purwacaraka

Purwacaraka
lahir 31 Maret 1960 di Beograd, Yugoslavia
Ayah: Kolonel (Purn.) H. Soedjono Atmotenojo
Ibu: Hj. Soejarni Oesoep
Istri: Sri Susanti
Anak: Aditya Purwa Putra
Andrea Miranda Dwisanti Putri
Amanda Chitarra Utami Putri

CABANG USAHA
-Jakarta Barat
*Ruko Citra Garden II Blok 15 No. 8 Telp. 021-54394369
*Ruko Sentra Niaga Puri Indah Jl. Puri Indah Blok T4-15 Kembangan Selatan Telp. 021-58355812
*Taman Palem Lestari Ruko Pelangi Blok G No. 7 Cengkareng Telp. 021-55958206
*Jl. Mandala Raya 12-14 Tomang Telp. 021-5672385

-Jakarta Pusat
*Jl. Danau Tondano No. 12 Telp. 021-92322346
*Jl. Cempaka Putih Raya 20E Telp. 021-42888562
*Jl. Cikini Raya 58 U, Menteng Telp. 021-31937353 / 021-3905437
*Jl. Gunung Sahari Raya 60-63 Blok B No. 7 Telp. 021-4255011

-Jakarta Selatan
*Jl. Anggur II No. 1 Cipete Telp. 021-7512541 / 021-75905943
*Jl. Tebet Raya 48 B Telp. 021-8299762

-Jakarta Timur
*Ruko Buaran Jl. Raya Buaran A No. 103 Telp. 021 86602061
*Jl. Dewi Sartika No.165 B Cawang Telp. 021-80876659
*Jl. Jati Waringin Raya 21 Rawamangun Telp. 021-86601414
*Ruko Balai Pustaka A-5 Jl. Balai Pustaka Timur 39 Telp. 021-47863089
*Jl. Raya Bogor KM 24 No. 9 Telp. 021-8416696

-Jakarta Utara
*Ancol Art Academy (Galeri Pasar Seni) Jl. Lodan Timur 7 Telp. 021-6401005
*Jl. Gading Indah Raya Blok Ni-1 No. 9 Kelapa Gading Telp. 021-45844661
*Jl. Taman Pluit Murni IV M-8 Pluit Barat Telp. 021-66605355
*Jl. Griya Utama Blok AI No. 30 Sunter Agung, Kemayoran Telp. 021-6401451

-Depok
*Ruko Pasar Segar Cinere RB12 Jl. Cinere Raya No. 145 Telp. 021-29503410
*Jl. Margonda Raya No. 19 (Samping Prima Gama) Telp. 021-7765466

-Bogor
*Jl. Bangbarung Raya 8 Telp. 0251-8328879
*Jl. Batu Tulis 9 Telp. 0251-8384848
*Jl. Mayor Oking Jayaatmaja 63 Cibinong Telp. 021-87918667
*Jl. Raya Ring Road 126 Ruko Taman Yasmin Sektor VI Telp. 0251-7546106

-Tangerang
*Mall Bale Kota Jl. Jenderal Sudirman Telp. 021-29660851, 021-29660852
*Ruko Sentra Karawaci Jl. Roro Jonggrang No. 15-16 Perumnas II Telp. 021-5914552
*Taman Raya Blok K-1 / 7 Citra Raya Cikupa Telp. 021-5960738
*Ruko Golden Boulevard Tahap 2 Blok W2 No. 10-11 Jl. Pahlawan Seribu BSD City Telp. 021-53163510
*Atrium Bintaro Jl. Bintaro Utama 3A Blok A No. 4 Bintaro Jaya Sektor III Telp. 021-73690057
*Fifth Avenue Blok A-30 Gading Serpong Telp. 021-54220661
*Pamulang Permai Blok SH 21 No. 5 Telp. 021-7432423
*Ruko Metropolis Town Square GM 1 No. 15 Modernland Telp. 021-55780411
*Komp. Ruko Ciledug A2 No. 27 Jl. Hos Cokroaminoto 936Telp. 021-7314899

-Bekasi
*Jl. Kemang Pratama Raya Bekasi Ruko Kemang Pratama Blok AL / 10 Telp. 021-82411369
*Ruko Piccadilly Square Blok B/2 Jl. Sriwijaya Lippo Cikarang Telp. 021-89909484
*Harapan Indah Club Jl. Raya Harapan Indah Telp. 021-88973608
*Jl. KH Nur Ali 41 F Kalimalang Telp. 021-70205769
*Ruko CW (Citiwalk) 07 No. 15 Citra Grand Jl. Alternatif Cilengsi, Cibubur Telp. 021-29484500, 021-91273293
*Ruko Mutiara Gading 2 Jl. Raya Karang Satria Telp. 021-88377163
*Ruko Pasar Modern Grand Wisata Blok PR 5 No. 5 Telp. 021-29080087
*Ruko Sinpasa Blok A36 Jl. Boulevard Selatan Summarecon Bekasi Telp. 021-29450567

-Jawa Barat
*Jl. Bungur 25 Bandung Telp. 022-2032524
*Jl. Batununggal Indah VIII / 02 Bandung Telp. 022-7510959
*Jl. Taman Kopo Indah II Blok 3 A Bandung Telp. 022-5421475
*Jl. Mangga 12 Bandung Telp. 022-7208120
*Jl. Sriwijaya 44 Bandung Telp. 022-5222937
*Jl. SMP 17 Cimahi Telp. 022-6646817
*Jl. Perpustakaan 3 Sukabumi Telp. 0266-7075292
*Jl. Ampera Raya 36 Cirebon Telp. 0231-202429
*Jl. Sumber Sari Indah kav. 34 No. 8 Sumber Sari, Bandung Telp. 022-6032187
*Jl. LLRE Martadinata 27 D Tasikmalaya Telp. 0265-311202
*Jl. Guntur Sari Wetan No. 1 Buah Batu Bandung Telp. 022-7315598
*Metro Indah Mall Blok. I No 32 Bandung Telp. 022-7537479

-Jawa Tengah
*Ruko Thamrin Square B - 7 Jl. MH Thamrin 5 Semarang Telp. 024-3581711
*Jl. Dr. Setia Budi 119 Ruko A5 Semarang Telp. 024-7479377
*Jl. Pramuka 240 Purwokerto Telp. 0281-639539
*Jl. Jalak Barat 69 (Belakang Pacific Mal) Tegal Telp. 0283-340609
*Jl. Juanda No. 97 Sorogenen Solo Telp. 0271-653648
*Villa Seturan Indah Jl. Raya Seturan Kav. Madukismo 30 Yogyakarta Telp. 0274-9125559
*Jl. Monumen Yogya Kembali 126 Blunyah Gede Yogyakarta Telp. 0274-7413770
*Jl. Wiratama No. 10 Yogyakarta Telp. 0274-5305656
*Jl. Taman Siswa No. 88 Yogyakarta Telp. 0274-418446
*Jl. Bimokurdo No. 27 Yogyakarta Telp. 0274-9125999
*Jl. M.H. Thamrin No. 3A Manahan Solo Telp. 0271-7653333

-Jawa Timur
*Jl. Raya Margorejo Indah, Blok A 203 B Surabaya Telp. 031-8414520
*Ruko Mega Galaxy Jl. Kertajaya Indah Timur 14B/12A Surabaya Telp. 031-5990932
*Jl. Villa Bukit Mas RN / 20 Surabaya Telp. 031-5633470
*Komplek Ruko Grand City A-2 Jl. Raya Rungkut Madya Surabaya Telp. 031-8700336
*JL. Soekarno Hatta Ruko Taman Niaga A-15 Malang Telp. 0341-404979
*Jl. Kalimantan 18 Komplek Gresik Kota Baru (GKB) Telp. 031-3958917
*Sun City Blok A No. 3 Jl. Pahlawan Sidoarjo Telp. 031-8068276
*Jl. Mataram 1 Real Estate Milenia Jember Telp. 0331.411700

-Sumatera
*Jl. Nipah 3 C Berok Padang Telp. 0751-38876
*Jl. Slamet Riyadi 24 Medan Telp. 061-77817878
*Jl. Basuki Rahmat 1779D Palembang Telp. 0711-7083503
*Jl. Gatot Subroto 57 H Riau Telp. 0761-7702636
*Komp. Ruko Orchard Suite Blok B No. 1 & 2 Batam Centre Telp. 0778-472682
*Jl. Dr. Harun I No. 67 Kota Baru, Bandar Lampung Telp. 0721-250734
*Jl. Arifin Ahmad Pekanbaru Riau Telp. 0761-8419999

-Kalimantan
*Ruko Sentra Eropa Blok AA No. 9 Balikpapan Baru Telp. 0542-876980
*Jl. Wiluyo Puspoyudo 17 Balikpapan Telp. 0542-733827
*Jl. Gatot Subroto 87 A Banjarmasin Telp. 0511-3260128
*Ruko Grand Mahakam Regency, Blok A-08. Jl. KH. Syiraj Salman Samarinda Telp. 0541-7778688
*Jl. K.S. Tubun 22 Pontianak Telp. 0561-734041

-Sulawesi
*Jl. AP. Pettarani Ruko Diamond 16 Panakukang Mas, Makassar Telp. 0411-432943
*Jl. Sam Ratulangi 87 I Makassar Telp. 0411-872482
*Jl. Empat Belas Februari No. 123 Telling Atas, Lingkungan 4, Kec. Wanea Manado Telp. 0431-840394

-Bali: Jl. Raya Puputan II No. 51 Denpasar Telp. 0361-7909997
-NTT: Komplek Ruko Jl. Sriwijaya 398 Blok 4 Mataram, Lombok Telp. 0370-6573838

GOSIPNYA
Kakak kandung penyanyi Trie Utami ini mencintai musik sejak usia tujuh tahun. Ketika itu ia dibelikan sebuah piano oleh ayahnya yang seorang tentara dan belajar piano klasik di Bandung dari Alfons Becalef, seorang ahli piano berkebangsaan Hongaria. Meski ayahnya yang mengenalkan dunia musik padanya, ayahnya berpendapat bahwa menjadi seorang musisi bukanlah profesi yang tepat untuk masa depannya sehingga akhirnya ia memilih kuliah jurusan teknik industri di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sulung dari tiga bersaudara ini menyelesaikan kuliahnya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas tiga. Ia menikah dengan Sri Susanti pada tahun 1981.

Setelah itu ia sering mengiringi para penyanyi top Indonesia bersama Big Band dan ditayangkan di TVRI. Ia juga sempat bekerja di sekolah musik Lori Organ selama 7 tahun sebelum akhirnya mendirikan sekolah musiknya sendiri, Purwacaraka Music Studio (PMS), dengan modal 12 juta Rupiah sebagai biaya sewa rumah di jalan Mangga, Bandung.

GOSIPNYA karena namanya sudah terkenal, ia mampu mendapat murid hingga 300 orang per tahun ketika itu. Meski begitu, sekolahnya masih kalah pamor dari Sekolah Musik Yamaha yang memang lebih dulu berdiri. Hal ini membuatnya mematok tarif lebih murah dari saingannya itu. Meski begitu, hingga tahun 2002 PMS baru memiliki 3 cabang: dua milik pribadi di Bandung dan satu di Jakarta hasil kerjasama dengan seorang musisi.

Koma Untoro

Pada tahun yang sama, seorang murid Entrepreneur University (EU) milik Purdi E. Chandra, Koma Untoro, berkenalan dengannya dan menawarkan sistem waralaba padanya (GOSIPNYA ketika itu Koma sedang mencoba teori BOBOL yang dipelajarinya di EU). Butuh waktu sekitar 6 bulan untuk mematangkan konsep waralaba yang diinginkan karena Purwa tidak mengerti waralaba sedangkan Koma tidak mengerti musik.

Akhir tahun 2002 mereka mulai menawarkan waralaba PMS yang ternyata hanya mampu menarik minat 10 investor karena banyaknya syarat dan besarnya modal yang harus dipenuhi. GOSIPNYA franchisee harus menyediakan modal 400 juta Rupiah dan lokasi harus disetujui oleh franchisor. Selain itu, guru juga harus diseleksi langsung oleh Purwa.

Munculnya Akademi Fantasi Indosiar tahun 2003 dan Indonesian Idol tahun 2004 membuat para remaja tiba-tiba menyerbu sekolah musik, termasuk PMS. GOSIPNYA Purwa dan Koma masing-masing mendapat 5% royalti per bulan dari tiap gerai. Hingga akhir tahun 2013 PMS telah memiliki 81 cabang di Indonesia.

Purdi E. Chandra

Purdi E. Chandra
lahir 9 September 1959 di Punggur, Lampung Tengah
ayah: Mujiyono
ibu: Siti Wasingah
istri: Triningsih Kusuma Astuti
anak: Faisa Muhammad, Zidan Muhammad

GOSIPNYA
Purdi adalah seorang anak tukang jahit yang sudah mulai berbisnis sejak masih SMP yaitu ketika ia beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar. Ia hanyalah seorang lulusan SMA di Yogyakarta. Ia diterima di fakultas Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogyakarta. Menurutnya metode pembelajaran yang didapatkan di bangku kuliah adalah metode belajar yang membosankan sehingga ia memutuskan untuk berhenti kuliah dan mencoba berbisnis.

GOSIPNYA ia menjual motornya seharga 300.000 Rupiah dan dengan modal itu, pada 10 Maret 1982 ia memulai usaha dengan membuka lembaga bimbingan belajar yang saat itu ia rasa sangat dibutuhkan bagi banyak siswa sekolah yang akan melanjutkan perkuliahan. Tempat yang ia sewa sangat kecil sehingga ia sekat menjadi dua kelas. Muridnya hanya dua, itu pun tetangga. Biayanya hanya 50 ribu untuk dua bulan.

Berkat ketelatenannya, lembaga pendidikan yang ia dirikan berkembang dengan pesat hanya dalam kurun waktu dua tahun. Dengan jaminan 90% lulus dan jika tidak lulus uang kembali, membuat Primagama sangat diminati. Pada tahun 2001 Primagama diwaralabakan dengan sistem kontrak per 5 tahun karena ia menyadari Primagama sangat populer. Bahkan saking begitu banyaknya cabang, membuat Primagama dinobatkan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia.

Primagama lalu menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.

Walaupun kesibukannya sebagai entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Purdi tetap disalurkan di berbagai organisasi. Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Yogyakarta. Selain itu Purdi juga pernah tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah Yogyakarta.

Idenya untuk membantu banyak orang dalam mengembangkan bisnis membuat dirinya berpikiran untuk membentuk suatu lembaga kewirausahaan. Ia lalu mendirikan Entrepreneur University (EU) pada tahun 1999 yang mengajarkan strategi bisnis dibalut dengan pembelajaran mengenai pengembangan kecerdasan emosional, spiritual, kreativitas, dan intuisi bisnis. Ia mengaku telah meluluskan banyak angkatan tanpa ijazah dan nilai akhir dari mata kuliah kewirausahaan yang ia ajarkan selama enam bulan dengan dua kali pertemuan per minggunya ini. Lewat EU ini pula ia mengajarkan 3 resep untuk menjadi kaya: BODOL (Berani Optimis Duit Orang Lain), BOTOL (Berani Optimis Tenaga Orang Lain), BOBOL (Berani Optimis Bisnis Orang Lain).

Meski hingga Juni 2013 Primagama telah mencapai 694 cabang di 255 kabupaten (GOSIP lain bilang 181 cabang di 96 kota), ia dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta karena upaya perdamaian PT BNI Syariah selama masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) tidak membuahkan hasil. Perkara bermula dari pemberian fasilitas kredit dalam bentuk akad pembiayaan murabahah oleh BNI Syariah kepada Purdi. Pemberian pembiayaan itu dilakukan pada 29 Agustus 2007 dengan jumlah Rp. 3,3 milyar dan pada 9 Mei 2008 senilai Rp. 20,9 milyar. Pembiayaan tersebut seharusnya diangsur setiap akhir bulan. Namun, hingga permohonan PKPU diajukan Purdi tidak kunjung menyelesaikan kewajibannya.

Sony Sugema

Ir. H. Sony Sugema, MBA
lahir 7 Februari 1965 di Bandung
meninggal 31 Januari 2016 di Bandung

PENGHARGAAN
-Citra Top Executive Indonesia tahun 1997
-50 Enterprise Semangat Wirausaha Indonesia dari majalah SWA tahun 2001
-Penghargaan Alumni ITB Berprestasi Bidang Industri tahun 2002

GOSIPNYA
Tahun 1980 ayah Sony meninggal dunia sehingga ia harus bekerja untuk menghidupi ibu dan keempat adiknya. Ketika itu ia masih sekolah kelas dua di SMU Negeri 3 Bandung. Ia menawarkan jasa les privat pada teman-teman sekelasnya dengan biaya 5 ribu Rupiah sebulan. Ternyata tawarannya disambut positif oleh teman-temannya karena ia merupakan seorang yang cerdas.

Tahun 1982 ia lulus tes ujian masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Sipil. Ketika masih tingkat satu, ia menikah dengan istrinya, Siti Romlah, yang tiga tahun lebih tua dan kuliah di jurusan Biologi ITB. Untuk menghemat ongkos, dia harus mengayuh sepeda menuju kampus yang berjarak 20 kilometer dari rumahnya. GOSIPNYA sambil mengajar, ia juga menjual kue yang dititipkannya di kantin kampus ITB.

Setelah lulus kuliah tahun 1985 ia mengajar di SMA Angkasa Bandung. Ia mengajar matematika, fisika, dan kimia untuk siswa kelas satu, dua, dan tiga. Setelah itu, ia bekerja sebagai pengajar di beberapa bimbingan belajar. Pada tahun 1990 ia memutuskan untuk membuka bimbingan belajar sendiri. Cikal bakal Sony Sugema College (SSC) ini awalnya terletak di jalan Dipati Ukur 71, Bandung. Modal awal pendirian bimbel ini Rp. 1,5 juta yang ia peroleh dari pembayaran royalti buku-bukunya. Ia pernah menulis buku tentang pembahasan soal-soal UMPTN yang setiap tahun selalu diperbaharui. Uang 1,5 juta Rupiah itu dipakai untuk menyewa gedung sebesar Rp. 750.000 dan sisanya untuk membeli perlengkapan belajar seperti kursi, meja, papan tulis.

Awalnya murid bimbingan belajar ini hanya 140 orang dan satu-satunya pengajar hanyalah dirinya sendiri. Bimbingan belajar ini awalnya hanya khusus untuk menghadapi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Ia memulainya dengan memberikan jaminan 100% uang kembali bagi murid yang gagal lolos UMPTN. GOSIPNYA hanya 10 orang dari 140 orang yang mengambil uangnya kembali.

Seiring berjalannya waktu ia merasa kewalahan karena terlalu sibuk bekerja sebagai pengajar tunggal. Ia lalu meminta teman-temannya dari ITB, UNPAD, dan IKIP (sekarang UPI) untuk membantunya mengajar di bimbingan belajar tersebut. Pada tahun 1991 SSC mulai membuka cabang di beberapa kota, dimulai dengan Jakarta dan Garut, lalu Cirebon (1992), Tasikmalaya (1993), Surabaya (1994), Yogyakarta (1995), Bogor (1996), dan Medan (1997). Saat ini SSC memiliki cabang di lebih dari 30 kota di Indonesia.

Menurut Sony, yang membedakan SSC dengan bimbingan belajar lain yaitu ia menerapkan dua sistem pengajaran: fastest solution dan learning is fun. Dengan kedua metode tersebut, pengajar yang berminat untuk menjadi guru SSC harus memenuhi sejumlah kriteria. Selain harus menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, pengajar juga tidak boleh terlalu serius dan dapat diterima oleh siswa.

Sebelum menjadi pengajar pun mereka harus melewati beberapa tes, yang pertama adalah tes tertulis untuk mengetahui seberapa jauh calon pengajar menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan. Setelah itu, mereka diharuskan melakukan simulasi mengajar di depan guru-guru SSC. Setelah magang selama tiga bulan, barulah calon pengajar tersebut diangkat menjadi pengajar tetap. Gaji yang diterima para pengajar cukup memadai, berkisar antara 20.000-50.000 Rupiah setiap jam mengajar.

Tahun 1996 ia mendirikan PT Sony Sugema Pressindo yang bergerak dalam bidang penerbitan dan percetakan. Kegemarannya akan pemrograman komputer disalurkannya dengan mendirikan beberapa perusahaan software, antara lain: PT Sonisarana Cipta Olah Media (SSCOM), Quantum E-Commerce College, dan PT Mega Portal Media. Ia juga membuat CD Al-Quran, program SMS Al-Quran, dan Program S3 (Sony Sugema Script).

Pada tahun 2000 PT Sony Sugema Eduka didirikan dan sejak itu pula SSC dikembangkan menggunakan metode waralaba. Hingga tahun 2008 SSC telah membuka 18 cabang waralaba, yakni di Padang, Palembang, Pekanbaru, Depok, Cianjur, Majalengka, Tegal, Palangkaraya, Pontianak, Makasar, Jombang, Sidoarjo, Mojokerto, Denpasar, dan Lampung Metro.

Tahun 2001 ia mendirikan STTIS (Sekolah Tinggi Teknologi Informatika Sony Sugema). Tahun 2003 ia mendirikan sekolah SMA gratis bernama Alfa Centauri di Jalan Diponegoro, Bandung. Menurut Sony, sekolah ini didirikan sebagai rasa syukur kepada Allah dan kepedulian kepada anak-anak dari keluarga miskin dan yatim piatu.

Awalnya anak-anak yang belajar di sekolah ini bebas biaya. Dana operasional sebesar 20-30 juta per bulan diambil dari keuntungan beberapa perusahaannya. Pada tahun ketiga, tak hanya kaum dhuafa yang mendaftar ke sekolah ini sehingga untuk menampung keinginan mereka, ia memberi kuota 50 persen untuk siswa tadi, selebihnya tetap untuk kaum dhuafa. Pemberlakuan biaya bagi mereka digunakan untuk subsidi silang bagi siswa dhuafa. Proses seleksi penerimaan juga cukup ketat. Jumlah pendaftar per tahunnya mencapai 400-500 orang padahal siswa yang diterima hanya sekitar 30-40 orang saja.

SMA Alfa Centauri dikelola dengan gaya bimbel. Sejak kelas dua setiap siswa diikutsertakan bimbingan belajar. Pagi sekolah mengikuti kurikulum biasa dan sorenya mengikuti bimbingan belajar. Metode itu ternyata luar biasa, dari 27 lulusan perdana tahun akademik 2006/2007 yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB), 21 orang berhasil diterima di empat PTN terkemuka di Bandung.

“Sebenarnya angkatan pertama SMA Alfa Centauri yang menjadi alumni perdana berjumlah 36 orang. Namun dari 36 orang itu, hanya 27 yang mengikuti SPMB. Yang lainnya sengaja tidak ikut SPMB karena untuk beli formulir saja mereka tidak memiliki biaya. Beli formulir paling rendah Rp. 150 ribu,” kata Sony menyayangkan.

Sony telah dikaruniai 12 anak dari dua orang istrinya. Sepuluh anak dari isteri pertamanya, Siti Romlah dan dua anak dari istri keduanya, Ira Kartika, yang usianya terpaut 11 tahun dengan istri pertamanya. Sony meninggal pada 31 Januari 2016 subuh di Bandung karena penyakit jantung.

Bob Foster

Pdt. DR. Ir. Bob Foster, M.M
lahir 6 Januari 1958 di Pematang Siantar

CABANG GANESHA OPERATION
-Bandung
*Jl. Sumatra No. 35 Telp. (022) 4204535 - 4222336
*Jl. Purnawarman No. 9 Telp. (022) 4265302
*Jl. Purnawarman No. 31 Telp. (022) 4234829 – 4201671
*Jl. Purnawarman No. 36-B Telp. (022) 4218177
*Jl. Buah Batu No. 65 Telp. (022) 7304757
*Jl. Solontongan No. 1 Telp. (022) 7319397
*Jl. Terusan Buah Batu No. 288 A (samping Bank BRI Cipagalo) Telp. (022) 7530275
*Jl. Kopo No. 501 (Cirangrang) Telp. (022) 5401379
*Jl. Terusan Kopo Km 12 No. 179B Katapang Telp. (022) 5881135
*Jl. Holis No. 127 (Pertigaan Bojong Raya) Telp. (022) 6019886
*Jl. Adipati Agung No. 41 Baleendah Telp. (022) 79572888
*Jl. Peta, Ruko Kopo Plaza Blok A5 (sebelah Bank NISP) Telp. (022) 6000488
*Jl. Ciwastra No. 275 Telp. (022) 87523797
*Jl. Brigjen. Katamso No. 13 Telp. (022) 7237269
*Jl. Dr. Setiabudi No. 206E Telp. (022) 2012248
*Jl. Sarimanah Raya No. 55 Sarijadi Telp. (022) 2019633
*Jl. Sarimanah Raya No. 57 Sarijadi Telp. (022) 2000797
*Jl. Maribaya No. 4 Lembang Telp. (022) 2786074
*Jl. Abdul Rahman Saleh No. 44 Telp. (022) 6013903
*Jl. A.H. Nasution No. 132 Telp. (022) 7214705
*Jl. Purwakarta No. 50-52 Antapani Telp. (022) 7200727
*Jl. Terusan Jalan Jakarta No. 10B (Antapani) Telp. (022) 7231556
*Metro Trade Center (MTC) Blok C10 Jl. Soekarno Hatta Telp. (022) 7536441
*Komp. Astor Kav. No. 7 Jl. Raya Ujungberung Telp. (022) 7832087

-Banjar
*Jl. Kapten Jamhur No. 5 Telp. (0265) 745385
*Jl. Sudiro W (Gudang) No. 99 Telp. (0265) 5635601

-Banjarmasin
*Jl. S. Parman No. 5 Telp. (0511) 4365782
*Jl. A. Yani Km. 2,5 No. 38 (depan SMPN 26) Telp. (0511) 7509456 - 3252789
*Jl. A. Yani Km. 8,7 No. 7A-B Telp. (0511) 3263820 – 3267787

-Bantul
*Jl Prof. Dr. Soepomo No. 4 (Perempatan Gose ke Barat 100 m) Telp. (0274) 367450

-Balikpapan
*Jl. Tanjungpura (Sentosa 1) No. 5 Gn. Pasir Telp. (0542) 421646
*Jl. Kapt. Piere Tandean No. 37 Gn. Pasir Telp. (0542) 732161
*Jl. M.T Haryono No. 1 (Simpang Lampu Merah) Balikpapan Baru Telp. (0542) 877838
*Jl. Soekarno-Hatta Km. 2 No. 5 Telp. (0542) 8058043

-Batam
*Komp. Tiban Impian Blok A1 No. 9 (Depan SPBU), Jl. Gajah Mada, Sekupang  Telp. (0778) 321787
*Komp. Ruko Citra Indah Blok A1 No. 8, Arsikon, Jl. Engku Putri, Batam Centre Telp. (0778) 461648

-Batang
*Jl. A. Yani No. 76 Telp. (0285) 392842

-Bekasi
*Jl. K.H. Noer Ali (Kalimalang) Kav. 8 Ruko No. 15 Pekayon Jaya Telp. (021) 8848946
*Jl. Ir. Juanda No. 137 (Ruko Central Bisnis) Blok A-2 No. 3 Telp. (021) 88347602
*Jl. Ir. Juanda No. 137 (Ruko Central Bisnis) Blok C No. 28 - 29 Telp. (021) 8812282
*Jl. Sultan Hasanuddin Ruko Metropolitan Blok A-1 No. 9-10 Plaza Metropolitan Tambun Telp. (021) 88337138

-Bengkulu
*Jl. S Parman No. 21-D Simpang Skip Telp. (0736) 347347
*Jl. Salak Raya No. 1 Lingkar Timur Telp. (0736) 22761
*Jl. Salak Raya No. 22 Panorama Lingkar Timur Telp. (0736) 348546
*Jl. Jati No. 30 (Samping RRI) Telp. (0736) 24226
*Jl. R.E. Martadinata No. 11 Pagar Dewa Telp. (0736) 51939
*Jl. Kalimantan No. 104-D (Kampung Bali) Telp. (0736) 7008319

-Binjai
*Jl. Jenderal Sudirman No. 63 B-C Telp. (061) 76304675
*Jl. Walter Monginsidi No. 2 C-D Telp. (061) 77163603

-Blitar
*Jl. Ahmad Yani No. 22 Telp. (0342) 813334
*Jl. Diponegoro No. 7 Telp. (0342) 803620
*Jl. Urip Sumoharjo No. 16 Wlingi Telp. (0342) 691504
*Jl. Cemara No. 184-B Telp. (0342) 802924

-Bogor
*Jl. Merdeka No. 107 BCD Telp. (0251) 8335846
*Jl. Raya Pajajaran No. 133-B (Warung Jambu) Telp. (0251) 8353145
*Jl. Raya Pajajaran No. 84-G (Baranang Siang) Telp. (0251) 8377008

-Boyolali
*Jl. Pandanaran No. 35 (Dekat SMPN 2) Telp. (0276) 322960

-Brebes
*Jl. Ahmad Yani No. 93 Telp. (0283) 671292

-Bukittinggi
*Jl. Nawawi No. 4A-B Telp. (0752) 32857
*Jl. Nawawi No. 8 Telp. (0752) 7001757
*Jl. Tarok Bungo No. 9 (Samping Kantor Pelayanan PBB Bukittinggi) Telp. (0752) 32490
*Jl. Guru Hamzah No. 9 Telp. (0752) 22358

-Ciamis
*Jl. Tentara Pelajar No. 40 Telp. (0265) 776425

-Cianjur
*Jl. Siti Jenab No. 55 (dekat Masjid Agung) Telp. (0263) 269282
*Jl. Ir. H. Juanda No. 43 (d/h 39) Selakopi Telp. (0263) 263298

-Cibinong
*Jl. Raya Bogor-Jakarta km. 43 No. 99 (Seberang Ruko Graha Cibinong) Telp. (021) 8752643

-Cikampek
*Jl. Ir. H. Juanda No. 15-16 Ruko Permata (Dekat SMAN 1 Cikampek) Telp. (0264) 8386328

-Cikarang
*Jl. Kasuari Raya Blok S. 1C No. 12A Cikarang Baru - Cikarang Utara Telp. (021) 89840622
*Jl. Kasuari Raya Blok S. 1A No. 18 Cikarang Baru - Cikarang Utara Telp. (021) 89840636

-Cilegon
*Kompleks Ruko Bonakarta Blok C No. 9-10, Cilegon Telp. (0254) 386615

-Cimahi
*Jl. Gatot Subroto No. 14 Telp. (022) 6649090
*Jl. Gatot Subroto No. 2 Telp. (022) 6652817
*Jl. Kerkof No. 1A, Leuwigajah Telp. (022) 6676911

-Cinere
*Jl. Cinere Raya Komplek Pertokoan Blok M No. 72 - 73 Telp. (021) 7530566

-Ciputat
*Jl. Ir. H. Juanda No. 75 DD Telp. (021) 7430941

-Cirebon
*Jl. R.A. Kartini No. 69 Telp. (0231) 207703
*Jl. R.A. Kartini No. 74 Telp. (0231) 207658
*Jl. R.A. Kartini No. 81 Telp. (0231) 202736
*Jl. Tuparev No. 57-A Telp. (0231) 205517
*Jl. Tuparev No. 33-B Telp. (0231) 204839
*Jl. Ciremai Raya No. 4, Perumnas Telp. (0231) 487966

-Curup
*Jl. M.H. Thamrin No. 127 Telp. (0732) 325234

-Denpasar
*Jl. Melati No. 57 Telp. (0361) 226174
*Jl. Melati No. 71 Telp. (0361) 227496
*Jl. Jempiring No. 20 Telp. (0361) 263885
*Komp. Ruko Sudirman Agung Blok F No. 3 Telp. (0361) 241693
*Jl. Gunung Agung No. 90 Telp. (0361) 425274
*Jl. Kapten Regug No. 22 Telp. (0361) 9940552

-Depok
*Jl. Nusantara Raya No. 16 Telp. (021) 77217455
*Jl. Nusantara Raya No. 21 Telp. (021) 77212461
*Jl. Margonda Raya No. 252A Telp. (021) 7759815
*Jl. Kemakmuran No. 15 A-B, Depok 2 Telp. (021) 77821687, 77821587
*Jl. Kartini Raya No. 88-B Telp. (021) 7765235

-Garut
*Jl. Merdeka No. 75 Telp. (0262) 238315

-Gianyar
*Jl. By Pass Dharma Giri Gianyar Telp. (0361) 947506

-Gresik
*Jl. Arief Rahman Hakim No. 12 (Dekat SMAN 1) Telp. (031) 3981233
*Jl. Kalimantan No. 14 (GKB) Telp. (031) 3959939
*Jl. Arief Rahman Hakim No. 10 AB (Dekat SMPN 3) Telp. (031) 3981233
*Jl. Panglima Sudirman No. 106 (Dekat SMAN 1), Telp (031) 3981874
*Jl. Sidomulyo No. 118 Menganti, Telp (031) 7913295

-Indramayu
*Jl. M.T. Haryono No. 194 (Sebelah GOR Singalodra), Sindang Telp. (0234) 271393

-Jakarta
*Jl. Sungai Sambas III No. 7 Telp. (021) 7203332
*Jl. Tebet Raya No. 35A Telp. (021) 83791543
*Jl. Ciledug Raya No. 232B (Kebayoran Lama) Telp. (021) 7226728
*Jl. RC Veteran No. 11D (Bintaro) Telp. (021) 73888784, 7377769
*Jl. Raya Kalimalang Blok F No.17 B-C Telp. (021) 8604891
*Jl. Tenggiri 4C Rawamangun Telp. (021) 47864734
*Jl. Raya Pondok Gede No. 2A Telp. (021) 87792269
*Jl. Pemuda No. 61. Kav. 36 Telp. (021) 4755142
*Jl. Pemuda No. 61 Kav. 9-10 Telp. (021) 4899016, 4899017
*Jl. Raya Bogor Km 20 No. 115 (Kramat Jati) Telp. (021) 8090933
*Jl. Lapangan Tembak No. 7 (14 G) Ruko Cibubur II (Depan Bukit Permai) Telp. (021) 87700864
*Jl. Lapangan Tembak No. 7 (14 i) Ruko Cibubur II (Depan Bukit Permai) Telp. (021) 87721493
*Jl. Raya Pondok Gede No. 27 Lubang Buaya Telp. (021) 87782814
*Jl. Raden Inten No. 5B (Buaran) Telp. (021) 86609238
*Jl. Raya Bogor Km. 29,5 No. 50, Cimanggis Telp. (021) 8711041
*Jl. Tanjung Duren Raya No. 157-C Telp. (021) 56965025
*Jl. Perjuangan sisi Tol Kebon Jeruk (RCTI) Komplek Ruko “Ranch Market” (Prisma Kedoya blok D/5) Telp. (021) 5310536, 5310537
*Komp. Ruko Kencana Sakti Jl. Raya Daan Mogot Km 14 Blok 6-i Telp. (021) 5456525 (samping pom bensin sumur bor) Cengkareng
*Jl. Peta Barat No. 12, Kalideres, Telp. (021) 54375757, 33567063
*Jl. Rukan Artha Gading Niaga Blok A No.18 Kelapa Gading Telp. (021) 45850336

-Jambi
*Jl. H. A. Manap Komplek Unja No. A-02 Telanai Pura Telp. (0741) 62738
*Jl. H. A. Manap Komplek Unja No. A-04 Telanai Pura Telp. (0741) 62415
*Jl. Kolonel Abunjani No. 60 (Sipin Ujung) Telp. (0741) 668721
*Jl. Jend. Sudirman No. 4, Thehok Telp. (0741) 7550350
*Jl. Jend. Sudirman No. 60, Thehok (Samping Harian Jambi Independent) Telp. (0741) 7554032
*Jl. Sultan Agung No. 38 (Simpang Pulai) Telp. (0741) 20322
*Jl. Gajah Mada No. 40, Muara Bulian Telp. (0741) 21235

-Jatiwangi
*Jl. Ahmad Yani No. 9 (dekat BCA) Telp. (0233) 8886292

-Jember
*Jl. Letjend. D.I. Panjaitan No. 104 (Dekat SMAN 1) Telp. (0331) 337405
*Jl. Jawa (Ruko Kumala Indah) No. 3 Telp. (0331) 322855

-Jepara
*Jl. Pemuda No. 67 Telp. (0291) 3446760

-Karanganyar
*Jl. Lawu No. 14 (Sebelah Barat Rumah Dinas Bupati Karanganyar) Telp. (0271) 6491181

-Karawang
*Jl. A. Yani No. 1 Mega Mal Matahari Telp. (0267) 412718
*Jl. A. Yani No. 76-C, Bypass (Depan PEMDA Karawang) Telp. (0267) 8452852
*Jl. Raya Kosambi No. 12 A Pasar Kosambi Kec. Klari Telp. (0267) 8616672

-Kediri
*Ruko Mojoroto Indah No. 14, Jl. Kawi Telp. (0354) 777283
*Jl. Diponegoro No. 49 Telp. (0354) 689123

-Klari
*Jl. Raya Kosambi No. 12A Telp. (0267) 8616672

-Klaten
*Jl. Merbabu No. 10 (Depan Stadion Trikoya) Telp. (0272) 328028
*Jl. Veteran No. 158 Telp. (0272) 321424

-Kuningan
*Jl. Siliwangi No. 65/131 (Sebelah Bank Syariah Mandiri) Telp. (0232) 8881429
*Jl. Siliwangi No. 200 Telp. (0232) 8883023

-Lamongan
*Jl. Kombes Pol. M. Duriyat No. 40 Telp. (0322) 311449

-Lampung
*Jl. Jenderal Sudirman 25 Telp. (0721) 263151
*Jl. Teuku Umar No. 42 (Kedaton) Telp. (0721) 782811
*Jl. Sultan Agung No. 44A-45 Telp. (0721) 701544
*Jl. Bougenvile No. 11, Rawa Laut Telp. (0721) 264864
*Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 59/22B Telp. (0721) 266237
*Jl. Pangeran Antasari No. 84 Telp. (0721) 242334

-Lawang
*Jl. Dr. Wahidin (Singosari – Lawang) No. 27 Telp. (0341) 426227

-Lubuk Linggau
*Jl. Yos Sudarso Taba Jemekeh (Depan SDN 38) Telp. (0733) 326019

-Lubuk Pakam
*Jl. Medan (Negara) No. 33E Depan BRI Telp. (061) 7952339

-Madiun
*Jl. Sulawesi No. 17 Telp. (0351) 459759

-Magelang
*Jl. Pahlawan No. 103 Telp. (0293) 366988
*Jl. Pahlawan No. 71 Telp. (0293) 362067
*Jl. Mayjen Sutoyo No. 32 Telp. (0293) 362536

-Majalengka
*Jl. K.H. Abdul Halim No. 232 Telp. (0233) 8286548
*Jl. K.H. Abdul Halim No. 127 Telp. (0233) 281469

-Makassar
*Jl. Sultan Hasanuddin No. 49 Telp. (0411) 315288 – 315251
*Jl. Sultan Hasanuddin No. 24B Telp. (0411) 330161
*Jl. Cendrawasih No. 204-A (Depan Stadion Matto Angin) Telp. (0411) 870900
*Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 No. 3 (samping UIM) Telp. (0411) 982261
*Jl. Sultan Alauddin No. 197-A (Depan RM. Wong SOLO) Telp. (0411) 883152

-Malang
*Jl. Kertanegara No. 3 Telp. (0341) 326350
*Jl. Sultan Agung No. 6 Telp. (0341) 352159
*Jl. Bandung No. 18 Telp. (0341) 573922
*Jl. Danau Toba E4-A No. 19 Sawojajar Telp. (0341) 725001

-Manado
*Jl. Bethesda No. 42 (57 lama) Telp. (0431) 851808
*Komp. Ruko ITC Marina Blok A No. 29 Jl. Piere Tendean Telp. (0431) 8880080
*Komp. Ruko ITC Marina Blok B No. 32 Jl. Piere Tendean Telp. (0431) 8880028

-Mataram
*Jl. Pejanggik No. 82A Pajang Cakra Telp. (0370) 621119
*Jl. Pejanggik No. 88 Pajang Cakra Telp. (0370) 648422
*Jl. Pejanggik No. 88C Pajang Cakra Telp. (0370) 632162

-Medan
*Jl. Hayam Wuruk No. 7ABC Telp. (061) 4152955
*Jl. Abdullah Lubis 23 Telp. (061) 4562226
*Jl. Sisingamangaraja No. 365B (Sp. Limun) Telp. (061) 7879379
*Jl. H.M. Yamin No. 253 C Telp. (061) 4151694
*Jl. H.M. Yamin No. 572 Telp. (061) 4142880
*Jl. K.L. Yos Sudarso No. 69A, Glugur (Medan Kota) Telp. (061) 6637738
*Jl. K.L. Yos Sudarso No. 48C, Glugur (Medan Kota) Telp. (061) 6615251
*Jl. Iskandar Muda No. 151A Telp. (061) 4153827
*Jl. Pancing No. 106 Telp. (061) 7344046
*Jl. A.H. Nasution (Simp. POS), Komp. Griya Milala Blok A No. 10 Telp. (061) 7850845
*Jl. Marelan Raya Pasar IV No. 146 Medan Marelan Telp. (061) 6857669
*Jl. Kapten Muslim Komplek Griya Riatur Indah Blok A No. 87A Telp. (061) 8460308
*Jl. A.H. Nasution (Simp. POS), No. 25C Telp. (061) 8213024
*Jl. Kapten Muslim Komplek Griya Riatur Indah Blok A No. 72A Telp. (061) 8457209
*Jl. Sriwijaya No. 14/26 Telp. (061) 4535784

-Mojokerto
*Jl. Jayanegara No. 206, Puri Telp. (0321) 322073
*Jl. Pahlawan No. 38-D (Dekat SMAN 1 Puri) Telp. (0321) 323680

-Nanggroe Aceh Darussalam
*Jl. Ahmad Yani No. 117, Birem Puntong, Kota Langsa Telp. (0641) 425947

-Padalarang
*Jl. Raya Cimareme (Caringin) No. 398 (depan Indofood) Telp. (022) 6865114

-Padang
*Jl. Ahmad Yani No. 17 Telp. (0751) 22870
*Jl. Bandar Damar No. 4A Telp. (0751) 21064
*Jl. Pattimura No. 11-A Telp. (0751) 37385
*Jl. S. Parman No. 147 Ulak Karang Telp. (0751) 447897
*Jl. Ratulangi No. 23 Telp. (0751) 20160
*Jl. dr. Sutomo No. 115, Marapalam Telp. (0751) 891277

-Padang Panjang
*Jl. Soekarno Hatta No. 19 (Samping RS Yarsi) Telp. (0752) 484512

-Palembang
*Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 20-22 Telp. (0711) 320515
*Jl. Jenderal Sudirman Komp. Balayuda Square Kav. 5 & 17 (Prapatan Polda) Telp. 7080544
*Jl. Jenderal Sudirman No. 332 (Samping Bank Syariah Mandiri) Telp. 367158
*Jl. R. Soekamto No. 441 (Samping Graha Askes) Telp. 373090
*Jl. R. Soekamto No. 442 Telp. 373608
*Jl. Merdeka No. 866 Telp. 373010

-Pamekasan
*Jl. Kabupaten No. 57 Telp. (0324) 324270

-Pandeglang
*Jl. Letnan Bolang No. 5A (Sebelah Kodim 0601) Telp. (0253) 201123

-Pasuruan
*Jl. Dr. Wahidin Selatan No. 36A, Telp. (0343) 416025

-Payakumbuh
*Jl. Jendral Sudirman No. 2A (simp. Benteng) Telp. (0752) 90141
*Jl. Jakarta No. 3 (Simpang KASDA) Lundang Telp. (0752) 92487
*Jl. Veteran No. 17B Telp. (0752) 91886

-Pekalongan
*Jl. Dr. Wahidin No. 9 (Sebelah Hotel Nirwana) Telp. (0285) 431011
*Jl. Agus Salim No. 58 (Depan gedung pertemuan PPIP) Telp. (0285) 425914

-Pekanbaru
*Jl. Ahmad Yani No. 99A Telp. (0761) 21960
*Jl. Ahmad Yani No. 98 Telp. (0761) 7049290
*Jl. Ahmad Yani No. 97-B Telp. (0761) 23664
*Jl. Ahmad Yani No. 75 B-C Telp. (0761) 7617775
*Jl. Jend. Sudirman No. 14 A-B Telp. (0761) 7617773
*Jl. H. R. Subrantas, Km. 9 No. 53, Panam Telp. (0761) 563129

-Pematang Siantar
*Jl. Merdeka No. 389 (dekat SMPN 1) Telp. (0622) 420144
*Jl. Melanthon Siregar No. 41-B Telp. (0622) 434090 (dekat simp. PMM)
*Jl. Sudirman Blok A No. 4 Komp Siantar Indah Telp. (0622) 7436792 (dekat SMPN 4)

-Pontianak
*Jl. Sultan A. Rahman No. 56 Telp. (0561) 769645
*Jl. M.T. Haryono No. 4 (dekat Stadion SSA) Telp. (0561) 765442
*Jl. Veteran No. 12 Telp. (0561) 730223
*Jl. R.E. Martadinata No. 999 Telp. (0561) 777145
*Jl. Putri Candamidi (Podomoro) No. 43 Telp. (0561) 746863

-Probolinggo
*Jl. Soekarno-Hatta No. 28 Telp. (0335) 428486

-Purwakarta
*Jl. R.E. Martadinata No. 96 Telp. (0264) 231734
*Jl. Ters. Ibrahim Singadilaga (Jl. Baru) No. 18A (Dekat Pos Polisi) Telp. (0264) 8220426
*Jl. R.E. Martadinata No. 92 Telp. (0264) 200303

-Purwokerto
*Jl. Gatot Soebroto No. 76 (depan SMAN 2) Telp. (0281) 640716

-Purworejo
*Jl. Tentara Pelajar No. 159 Telp. (0275) 325764

-Rangkas Bitung
*Jl. Patih Derus No. 2 Muara Ciujung Barat Telp. (0252) 202904

-Rumbai
*Jl. Yos Sudarso No. 170 Telp. (0761) 51088

-Samarinda
*Jl. Basuki Rahmat No. 31 Telp. (0541) 743853
*Jl. Pangeran Antasari No. 50 D, Telp. (0541) 768036
*Jl. Agus Salim No. 1A (Pertigaan Jl. Kusuma Bangsa) Telp. (0541) 7744552
*Jl. Cempaka No. 6 Basuki Rahmat (depan Hotel Grand Sawit) Telp. (0541) 743904
*Jl. Bung Tomo RT. 03 No. 12B (Depan Gapura Perum Keledang), Samarinda Seberang Telp. (0541) 260024

-Semarang
*Jl. Sriwijaya No. 12-A Telp. (024) 86453117
*Rukan Pemuda Mas Jl. Pemuda No. 150 Blok A Kav. B-6 Telp. (024) 3561755
*Rukan Pemuda Mas Jl. Pemuda No. 150 Blok A Kav. B-9 Telp. (024) 3561758
*Jl. Lamper Tengah Ruko B-3 (Perempatan Makro) Telp. (024) 6733778
*Jl. Majapahit No. 15-A (Depan SMPN 2 Semarang) Telp. (024) 8455877-70766880
*Jl. Sukun Raya No. 55 (Samping Mal Banyumanik) Telp. (024) 7461458
*Jl. Jend. Sudirman No. 322 Siliwangi Square Kav. 5A Telp. (024) 76632624
*Jl. Arteri Soekarno-Hatta No. 36A, Pedurungan Telp. (024) 76743051

-Serang
*Jl. Achmad Yani No. 134B Cipete (Sebelah CHIK'N FUN) Telp. (0254) 202815
*Jl. K.H. Abdul Hadi No. 104, Cipare (Kebon Jahe) Telp. (0254) 203092
*Jl. Yusuf Martadilaga No. 86 A-B, Prapatan Benggala Telp. (0254) 211865

-Sidoarjo
*Jl. Jenggolo No. 2 Kompleks Ruko Delta Wijaya F 06-08 (Depan SMAN 1) Telp. (031) 8050221
*Ruko Graha Mutiara Delta B-9 Jl. Diponegoro (Eks Gedung Wanita) Telp. (031) 8958752
*Jl. Ahmad Yani No. 4C Gedangan, Telp (031) 8915593
*Jl. Kemangsen No.1 Krian, Telp (031) 8970122

-Singaparna
*Jl. Raya Timur No. 190 Rujak Gedang (Sebelah Hotel Dewi Asri) Telp. (0265) 548183

-Singkawang
*Jl. Jend. Sudirman No. 83-84 Telp. (0562) 634340
*Jl. Firdaus No. 78-79 Telp. (0562)638579

-Sragen
*Jl. Raya Sukowati No. 179 (Depan SMPN 1) Telp. (0271) 892691
*Jl. Perintis Kemerdekaan No. 17 (Depan SMAN 1) Telp. (0271) 8821102

-Srengat
*Jl. Raya Dandong No. 22 Telp. (0342) 553275

-Stabat
*Jl. Jendral Sudirman No. 29B Telp. (061) 8912941

-Subang
*Jl. Ade Irma Suryani No. 4 Telp. (0260) 412067
*Jl. Otto Iskandardinata No. 115-C / Jl. Pejuang 45 Telp. (0260) 414452

-Sukabumi
*Jl. R. Syamsudin SH No. 29 (samping Pemda Kota Sukabumi) Telp. (0266) 6250715
*Jl. Perintis Kemerdekaan (Primer) No. 2D, Cibadak Telp. (0266) 534693

-Sukoharjo
*Jl. Pemuda No. 61 Jetis Telp. (0271) 593049
*Jl. Slamet Riyadi No. 86 (Sebelah selatan Mesjid Agung) Telp. (0271) 590131

-Sumedang
*Jl. Kartini No. 10 Telp. (0261) 206509

-Surabaya
*Jl. BKR Pelajar/Jimerto No. 28 (SMA Kompleks) Telp. (031) 5473744
*Jl. BKR Pelajar No. 34 (Depan SMAN 9)  Telp. (031) 5480155 / 5324596
*Jl. Kusuma Bangsa No. 25 ABC (Dekat SMAN 5) Telp. (031) 5491092
*Jl. Raya Prapen No. 61 (Dekat SMAN 16) Telp. (031) 8491325
*Jl. Rungkut Asri No. 20-A (Dekat SMPN 35) Telp. (031) 8720591
*The Rich Palace Blok R-42, Jl. Mayjend Sungkono No. 149–151 Telp. (031) 5633903
*Ruko Taman Pondok Indah A-32, Jl. Raya Menganti-Wiyung Telp. (031) 7674423
*Jl. Kapas Krampung (Dekat SMPN 9) No. 160-B, Telp (031) 5032149
*Jl. Kenjeran Raya No. 612 , Telp (031) 3824283
*Jl. Jemursari No.122, Telp (031) 8412403
*Jl. Gayungsari Barat No. 50-52 , Telp (031) 8270617
*Jl. Raya Menganti - Wiyung ( Ruko Taman Pondok Indah ) A 32-33 Telp (031) 7674423
*Jl. Raya Manukan Tama 19-O / 43, Telp (031) 7402241
*Jl. Raya Manukan Tama 40M No. 9, Telp (031) 7422337
*Jl. Pondok Benowo Indah Blok A No. 8 Telp (031) 7409188

-Surakarta
*Jl. Dr. Moewardi No. 17 Telp. (0271) 714977
*Jl. Monginsidi No. 51 Telp. (0271) 633643
*Jl. Mawar No. 12 Telp. (0271) 742684
*Jl. Veteran no.337-A Tipes Telp. (0271) 711163
*Jl. Ahmad Yani No. 187 Ngemplak Telp. (0271) 662207
*Jl. Yosodipuro No. 135 Ruko A-3 Telp. (0271) 737882
*Jl. Yosodipuro No. 150 (Dekat Solo Paragon) Telp. (0271) 714187

-Tabanan
*Jl. Raya By Pass Pesiapan Ruko A, B, C, & D Telp. (0361) 880280

-Tangerang
*Jl. Daan Mogot No. 16 Telp. (021) 5522768
*Jl. Daan Mogot No. 21 Telp. (021) 5521137
*Jl. Daan Mogot No. 35 Telp. (021) 5524753
*Jl. Beringin Raya Blok 27 No. 16 A Perum I Tangerang Telp. (021) 5525483
*Jl. Beringin Raya Blok 27 No. 16 B Perum I Tangerang Telp. (021) 5525483, 70738069
*Jl. MH. Thamrin Rukan Mahkota Mas Blok A No. 24 (D'Best) Telp. (021) 5540016
*Jl. Pahlawan Seribu Ruko Tol Boulevard Blok E No. 20 BSD City Tangerang Telp. (021) 53158158
*Jl. Pahlawan Seribu Ruko Tol Boulevard Blok E No. 22 BSD City Tangerang Telp. (021) 53158158

-Tanjung Sari
*Jl. Raya Tanjung Sari No. 305 Telp. (022) 7912583

-Tasikmalaya
*Jl. Tentara Pelajar No. 59-61 Telp. (0265) 323178/334933
*Jl. R.E. Martadinata No. 354 Telp. (0265) 339451

-Tegal
*Jl. A.R. Hakim No. 189 (Depan Suzuki Gedong Jembar) Telp. (0283) 350870
*Jl. KS Tubun No. 13 (Samping Rumah Sakit Kardinah) Telp. (0283) 343869

-Tulung Agung
*Jl. Panglima Sudirman No. 73 Telp. (0355) 323720
*Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 17-B, Beji Telp. (0355) 331431

-Ungaran
*Jl. Diponegoro No. 205-A Telp. (024) 76912948

-Wonogiri
*Jl. Ahmad Yani No. 132 Telp. (0273) 324 050
*Jl. Diponegoro No. 71, Tokoh Telp. (0273) 323655

-Wonosari
*K.H. Agus Salim No. 67 Wonosari Telp. (0274) 391612
*K.H. Agus Salim No. 82 Wonosari Telp. 391468
*Jl. Raya Wonosari  Yogyakarta Km. 3,5, Siyono Playen, Gunung Kidul (Sebelah barat
bundaran Siyono) Telp. 391464

-Yogyakarta
*Jl. Yos Sudarso No. 27 Telp. (0274) 512876
*Jl. Krasak No. 11 Kotabaru Telp. (0274) 512876
*Jl. Taman Siswa No. 85-B Telp. (0274) 7808876
*Jl. Pattimura No. 8 Telp. (0274) 512255
*Jl. HOS Cokroaminoto No. 77 Telp. (0274) 6957677, 618435
*Jl. Magelang km 5,5 Telp. (0274) 544511
*Jl. Abu Bakar Ali No. 3, Kotabaru Telp. (0274) 589740

GOSIPNYA
Pada 1 Mei 1984, dengan modal 500 ribu Rupiah, Bob Foster bersama 3 temannya, Irfan Anshori, Johnson, Kamajaya, mendirikan Ganesha Operation (GO), sebuah lembaga bimbingan belajar di Bandung.

Menurut bapak 4 anak ini, soal-soal itu bisa diprediksi, siswa tidak perlu ribut-ribut cari bocoran. Selama dilatih dengan baik, pasti bisa dikerjakan. Jika siswa gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), GO berani mengembalikan uangnya. “Kami pantau tiap bulan dengan tes simulasi soal ujian nasional. Kami petakan penguasaan setiap topik, materi, dan bab. Siswa yang lemah penguasaannya akan kami bina. Ada kelompok kategori waspada, semua orangtuanya kami panggil. Kami menawarkan pelayanan jam tambahan untuk bab tertentu, kami minta orangtua terlibat mengawasi latihan soal di rumah.” Bob melanjutkan, ada beberapa siswa yang mungkin lantaran orangtuanya sibuk jadi tidak terlibat. “Ya sudah, itu sudah resiko. Tapi uang tetap kembali kalau dia gagal tes.”

“Saya punya pengalaman waktu kerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Suatu ketika kita mendatangkan konsultan dari luar negeri. Itu pun penghargaan kita kepada mereka terlalu berlebihan, padahal belum tentu mereka hebat. Maka saya sarankan waktu itu untuk dikembalikan karena saya nilai tidak capable. Mindset kita harus diubah. Jika kita bergerak sesuai dengan mindset itu, kita akan bisa bangkit. Begitu pula dengan siswa GO.”

Dalam GO, semua guru didiklat supaya tahu cara mengajar yang membangkitkan motivasi siswa. “Awal mulai sesi harus ada pembukaan yang memotivasi sekitar 3 menit, di tengah ada 4 menit. Di akhir pun diselipkan motivasi selama 3 menit sebelum bubar,” tutur pria yang menamatkan S3 di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat ini.

Kendati didistribusikan singkat-singkat, namun menurut Bob, siswa yang semula malas belajar, menjadi berubah pola belajarnya. “Bahkan ada siswa yang hampir bunuh diri. Setelah mendapatkan konseling dan motivasi, ia menemukan citra dirinya yang bangkit, dan diterima kuliah di universitas negeri di Bandung.”

GO yang sekarang sudah punya 150 ribu siswa tersebut bisa menjadi rumah kedua siswa dengan penerapan prinsip-prinsip kejujuran. “Kejujuran bukan sekadar hukum. Tapi kita semua punya Tuhan yang tidak suka dengan kebohongan. Bahkan juga nilai keluarga juga kami tekankan kepada siswa supaya tidak terjebak dalam nilai-nilai negatif seperti dugem, Narkoba,” jelas Bob.

“Mereka secara umum mendapat perubahan. Dari yang suka bohong-bohong kecil. Kalau ada masalah kemukakan aja, jauh lebih baik daripada kalian melakukan kebohongan. Itu nanti mempengaruhi hidup kalian. Anak cucu kalian akan menerima dampaknya.”

Sejak GO berdiri pada tahun 1984 hingga tahun 2002 tidak ada masalah. Namun, kemudian jumlah siswa semakin anjlok. “Saya tawan pikiran saya. Saya muliakan Tuhan dalam kehidupan dan lakukan segala aktivitas di GO dengan kebenaran. Sampai seorang teman menantang saya. Kenapa kok anjlok terus? Tapi saya masih mementingkan Tuhan, dan hingga Desember 2005, survei Majalah SWA mencatat bahwa GO adalah bimbingan belajar dengan jumlah siswa terbanyak se-Indonesia.”

Tahun 2007, Bob memprediksi ada pelipatgandaan jumlah siswa. Dari tahun 2007 sebanyak 24 ribu siswa menjadi 48 ribu siswa di tahun 2008. “Saya sudah persiapkan anggaran. Kalau ngga nanti kalau orang datang guru habis, ruang habis, diktat habis,” kata Bob.

GOSIPNYA GO kini sudah berjumlah 411 cabang di 140 kota di Indonesia. Selain GO, Tahun 1999 Bob juga membuka Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Nusantara di Jl. Sumatera 35, Bandung dan Politeknik Piksi Ganesha di Jl. Gatot Soebroto 170, Bandung pada tahun 2004.