Handy Sundjaja

Handy Sundjaja

Handy Sundjaja, Oesman Sundjaja, President PT Samsung Electronics Indonesia Jae Hoon Kwon

CABANG LOG IN
-Jl. ABC 44-46, Bandung telp. 022-420 5882
-Jl. Raya Cimindi 168, Cimahi telp. 022-601 1014
-Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo 141, Cirebon telp. 0231-833 6899

GOSIPNYA
Handy Sundjaja lahir pada tahun 1974 di Bandung. Pada tahun 1976 orang tua Handy membuka toko elektronik Serba Agung di Jalan ABC, Bandung. Sejak duduk di kelas 2 SD Bina Bakti Bandung, ia mulai berdagang kartu Natal yang diambil dari kakaknya. GOSIPNYA saat itu usahanya sudah beromzet sekitar 1,2 juta Rupiah.

Bakat dagangnya semakin terasah ketika ia masuk SMP pada tahun 1987. Ia menabung uang jajannya untuk memulai bisnis parcel. Target pasarnya adalah vendor langganan ayahnya. Dengan modal Rp. 12.000 per unit, parcel buatannya laku dijual Rp. 30.000. Untuk memperkuat bisnisnya, ia mengajak teman-temannya untuk menangani operasional sedangkan ia mengurus penjualan. GOSIPNYA omzetnya saat itu mencapai 38 juta Rupiah.

Sebelum mewarisi usaha orang tua pada tahun 1996, ia wajib magang terlebih dulu di toko ayahnya. Mulai dari posisi penjual keliling hingga pengantar barang pun dijalaninya sebelum akhirnya menggantikan posisi ayahnya mengendalikan toko secara penuh. Ia segera melakukan pembenahan signifikan di tokonya terutama di bidang sumber daya manusia, penjualan serta operasional. Keputusannya tersebut membuat omzet penjualan meningkat hingga puluhan kali lipat.

Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang puncaknya terjadi kerusuhan Mei 1998 di Jakarta dan membuat Presiden Soeharto lengser. Sebagian besar pedagang elektronik di Bandung tidak membuka tokonya, bahkan tidak sedikit yang menjual murah barang dagangannya karena khawatir kerusuhan akan menjalar ke Bandung.

Ia berpendapat lain dan malah melihatnya sebagai peluang untuk mengembangkan usaha. Ia tetap membuka toko meskipun pengunjung hanya dapat masuk melalui pintu yang tak sepenuhnya dibuka dan karyawan toko tidak sepenuhnya melayani pelanggan karena berjaga-jaga jika terjadi kerusuhan. Ia juga membeli stok barang elektronik dari beberapa toko di Bandung yang tutup dan Ciamis. GOSIPNYA saat itu ia merupakan salah satu dari segelintir pedagang yang meraup keuntungan besar.

Hingga tahun 2002, ia telah memiliki 7 toko elektronik yang semuanya berada di jalan ABC, Bandung. "Ini namanya strategi jala, kemanapun konsumen belanja selalu di tempat kita. Tentu dengan nama toko berbeda. Konsepnya memang different store jadi masing-masing toko punya penanggungjawab masing-masing," paparnya.

Ia bermimpi membuat sebuah toko berisi berbagai macam barang elektronik, sehingga pada tahun 2003 ia membangun Log In Store di lahan seluas 3.000 meter persegi di jalan ABC, Bandung yang dibuka secara resmi tahun 2009. Pada tahun 2013 toko itu berganti nama menjadi Log In Megastore. GOSIPNYA omzet Log In Megastore di Jalan ABC pada tahun 2013 mencapai 500 milyar Rupiah.

GOSIPNYA salah satu hal yang membuat Log In Megastore lebih dipilih konsumen dibanding toko lain adalah jenis barang dan pilihan merek yang lengkap, harga yang tertera dengan jelas, pelayan toko yang banyak dan selalu siap menjelaskan secara detil, produk dapat dicoba terlebih dulu sebelum dibeli, dan adanya Log In Mega Protection yang memberi asuransi selama setahun dari pencurian, kebakaran, tidak sengaja terjatuh / terlindas / terbentur, bencana alam, petir, kerusuhan, atau kerusakan karena air dengan biaya sangat terjangkau yaitu mulai dari 99 - 129 ribu Rupiah.

Pada Januari 2013 Log In Foundation yang merupakan yayasan nirlaba dan telah digagas sejak tahun 2008 diresmikan badan hukumnya. Log In Foundation mencanangkan tiga aktivitas utama. Pertama, Social Activity yaitu bantuan kemanusiaan, lingkungan, pendidikan dan kesehatan. Kedua, Smile Motivator yang merupakan tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dilatih menjadi motivator. Ketiga, dimasa depan Log In Foundation berharap bisa mendirikan Healing Center, sebuah rumah sakit untuk layanan cuci darah gratis bagi penderita ginjal dan pusat rehabilitasi untuk orang-orang berkebutuhan khusus serta penyakit kelainan tulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.