Tampilkan postingan dengan label AMANDA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AMANDA. Tampilkan semua postingan

Peter Firmansyah

Peter Firmansyah bersama keluarga
lahir 4 Februari 1984 di Sumedang
istri: Amanda

GOSIPNYA
Peter Firmansyah berasal dari keluarga sederhana. Sewaktu masih kanak-kanak, perusahaan tempat ayahnya bekerja bangkrut sehingga ayahnya harus bekerja serabutan. Ketika ia masih sekolah di SMP Al Ma’soem, orangtuanya harus berutang untuk membeli makanan. Mereka pernah tak mampu membeli beras sehingga hanya bergantung pada belas kasihan kerabatnya.

Sewaktu masih sekolah di SMA Negeri 1 Cicalengka, ia sering mampir ke Cimol alias Cibadak Mall, tempat pedagang kaki lima berjualan pakaian. Di sana ia berusaha mendapatkan barang bermerek terkenal tapi murah. Ia sempat belajar menyablon dan banyak bertanya cara mengirim produk ke luar negeri. Proses ekspor dipelajari sendiri dengan bertanya ke agen-agen pengiriman paket.

Ia lalu melanjutkan pendidikan ke Universitas Widyatama, Bandung. Saat itu biaya masuk perguruan tinggi senilai 5 juta terasa sangat berat baginya. Kakeknya sempat memberi uang itu sebelum meninggal tapi tak sampai sebulan ia memutuskan keluar karena kekurangan biaya. Ia berselisih dengan orangtuanya.

Tahun 2003 ia mulai berkerja di pabrik yang membuat produk Rusty, Volcom dan Globe. Di sana ia mulai belajar tentang pemilihan, pembuatan, hingga pemasaran produk. Pendapatan selama menjadi pegawai toko disisihkan untuk mengumpulkan modal. Di waktu senggang, ia menerima pesanan membuat busana. Dalam sebulan, ia membuat rata-rata 100 potong jaket, sweater, atau kaus. Keuntungan yang diperoleh antara Rp. 10.000-Rp. 20.000 per potong. Penghasilan sampingan itu ia dapatkan  hingga 2005. GOSIPNYA gajinya saat itu sekitar 1 juta Rupiah per bulan, tapi hasil dari pekerjaan sampingannya mencapai 2 juta Rupiah.

Pada tahun 2005 ia memproduksi jeans dengan nama Defense tapi gagal dipasaran. Ia juga seorang pemain band, dan dari band-nya Peter Says Sorry itulah kemudian ia punya banyak kenalan musisi dan tahu bagaimana kebutuhan musisi terutama band-band rock untuk tampil di sebuah panggung.

Sejak 2007 ia membiayai pendidikan tiga adiknya. Ia juga membelikan mobil untuk orangtuanya dan merenovasi rumah mereka di Jalan Padasuka, Bandung.  Pada tahun yang sama, ia juga mengerjakan pesanan jeans senilai Rp 30 juta, tetapi pemesan menolak membayar dengan alasan jeans itu tak sesuai keinginannya. Jeans terpaksa ia jual murah daripada hanya menumpuk di rumahnya. Pengalaman pahit juga pernah dialaminya pada tahun 2008. Ketika itu ia pernah ditipu temannya sendiri yang menyanggupi mengerjakan pesanan senilai Rp. 14 juta. Pesanannya tak dikerjakan, sementara uang muka Rp. 7 juta dibawa kabur.

Pada November 2008, bermodal tabungan sebesar Rp. 5 juta, ia mulai memproduksi celana jeans sendiri. Mulanya Ia membuat lima potong jeans. Ternyata, produk perdananya ini laris. Pesanan berdatangan dan ia menambah produksi hingga 20 potong lebih. Selama enam bulan pertama, ia bekerja keras mulai dari belanja bahan, mengukur, mengawasi tukang jahit, hingga mengantarkan pesanan jeans ke konsumen, semua ia kerjakan sendiri.

Sejak awal, ia membanderol jeans yang diberi nama Peter Says Denim (PSD) ini dengan harga tinggi. Karena itu, ia kerap menerima cemoohan dan penolakan konsumen. Ia lalu fokus mempromosikan jeans-nya ke anak-anak band. Ia membujuk band-band berpengalaman agar memakai jeans-nya sebagai promosi. Tak hanya band lokal, ia juga membujuk band-band luar negeri.

Ia lalu merogoh kocek Rp. 5 juta untuk membuat website dan berjualan secara online. Lewat website online, PSD dikenal di Amerika, Kanada, Australia, Singapura, dan Malaysia. Karena pangsa pasarnya kelas menengah ke atas, Peter memasang harga jeans mulai Rp 385.000, topi mulai Rp 200.000, tas mulai Rp 235.000, dan kaus mulai Rp 200.000. GOSIPNYA mendadak ia kebanjiran pesanan sehingga ia harus memproduksi 500-1.000 potong jeans setiap bulan.

Tahun 2013 produksi PSD mengalami penurunan sehingga perusahaan berhutang Rp. 336 juta kepada vendor yang sudah memiliki hubungan yang baik dengannya, David Simanjuntak. Atas dasar hubungan baik itu, Peter dan David menyepakati bahwa hutang akan dibayar sebesar Rp. 4 juta per bulan dengan syarat jika perusahaan membaik, hutang harus dibayar Rp. 10 juta per bulan. GOSIPNYA pembayaran mulai bermasalah sejak November 2013. GOSIPNYA ia memesan barang kepada 5 vendor senilai 1,2 milyar Rupiah.

Pada tanggal 14 April 2015 Peter dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Bandung. Ia dinyatakan terbukti bersalah melakukan penipuan dan melanggar pasal 379 huruf A KUHP. Vonis terhadap Peter ini sesuai dengan tuntutan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Hakim menyatakan Peter terbukti melanggar pasal 379 huruf A yaitu barang siapa menjadikan sebagai mata pencaharian atau kebiasaan untuk membeli barang-barang, dengan maksud supaya tanpa pembayaran seluruhnya memastikan penguasaan terhadap barang-barang itu untuk diri sendiri maupun orang lain.

Peter membeli pakaian jadi dari para vendor kemudian disalurkan pada konsumen. Ia memesan barang berupa pakaian jadi jenis baju, jaket, celana sesuai contoh yang ia buat. Setelah barang dikirim, ia membayar dengan cek mundur tapi cek yang ia berikan tidak dapat dicairkan di bank karena dana tidak mencukupi.

"Ada kewajiban penerbit cek atau untuk mengisi dana supaya nantinya bisa dicairkan pada waktu jatuh tempo. Tapi bila seandainya membeli barang dengan membayar cek atau giro namun dari awal tidak ada dananya maka ini sudah merupakan tindak pidana karena sudah ada niat tidak membayar sejak awal. Bila beberapa lembar cek giro berulang kali dibuat tanpa ada dananya maka sudah masuk pidana penipuan," tutur ketua majelis hakim, Brahmana.

Akibat perbuatan Peter tersebut, David Simanjuntak mengalami kerugian sebesar Rp. 271 juta.

Amanda

H. Sjukur Atmowisastro
lahir 29 September 1938 di Jombang
meninggal 5 September 2011

Hj. Sumiwiludjeng
lahir 1 Agustus 1940 di Jombang

CABANG TOKO
-Bandung
*Jl. Rancabolang No. 29 Tlp. 022–7566130
*Jl. Cikawao No. 1 – 3 Tlp. 022–4209865
*Jl. Terusan Jakarta No.6 Tlp. 022–7211846
*Jl. Pasir Kaliki Ruko Paskal Hyper Square Blok A 43 Tlp. 022–86061090
*Jl. Ir. H. Djuanda No. 167 Tlp. 022–2516123
*Jl. Dr. Setiabudi No. 164 Tlp. 022–2042203
*Jl  Kopo Raya No.527 Bandung Tlp. 022–88887426
*Jl. A. H. Nasution No. 45 Ujung Berung Tlp. 022–7832841
*Jl. Raya Cibabat No.452 Cimahi Tlp. 022–6648665
*Jl. Raya Jatinangor No.224B Tlp. 022–7797358
*Jl. Raya Rancaekek No.131 (Dangdeur) Tlp. 022–7795904

Amanda Express
*Jl. Raya Banjaran No. 209/337 KM 12 Kab. Bandung
*Jl. Kebon Kawung No. 43 Stasiun Kereta Api Bandung (pintu utara) Bandung
*Jl. Sesko AU. KP. Sesko AU. Lembang (simpang De’Ranch) Kab. bandung
*Jl. Padasuka No. 68 Bandung

-Cirebon
*Jl. Tuparev No.38A Tlp.  0231–200837
*Jl.Kesambi Raya (RUKO Kesambi Regency No. 1) Tlp. 0231–8293103

Amanda Express
*Jl. Cirebon-Bandung Blok Wanagiri Palimanan Cirebon

-Bogor
*Jl. Pajajaran No. 84F Tlp. 0251–833334
*Jl. Jenderal Sudirman No 22 A Bogor Tengah Tlp. 0251–8358870
*Jl. Raya Seplak Ruko No. 27K

Amanda Express
*Jl. Pajajaran No. 21 Warung Jambu Bogor Utara

-Bekasi
*Jl. Kalimalang Raya no. 193 Bekasi Barat Tlp. 021–88964012
*Jl. H. Mulyadi Joyomartono No. 25 Bekasi Timur Tlp. 021–22107377
*Jl. Jatiwaringin No. 107 Pondok Gede 021–88356182
*Jl. Alternatif Cibubur KM 4 Tlp. 082111060642

-Depok
*Jl. Margonda Raya No.328 Tlp. 021–77207295

Amanda Express
*Jl. Bojongsari No. 83 Depok

-Tasikmalaya
*Jl. Mesjid Agung No.14 Tlp. 0265–7520933

Amanda Express
*Jl. Raya Timur no. 34 Kudang Singaparna

-Karawang
*Jl. Kertabumi no 59 A Karawang Tlp. 081288175017

-Tangerang
*Jl. Raya Serpong KM 8 no. 82 B (BSD) Tlp. 021–5378490
*Jl. Merdeka No. 207 D Tlp. 021–5516480 Karawaci

-Yogyakarta
*Jl. Diponegoro No.38 Tlp. 0274–517870
*Jl. Taman Siswa No. 160 Ruko TSBC Tlp. 0274–383122
*Jl. Laksda Adi Sucipto No. 268 Tlp. 0274–485076
*Jl. Kaliurang km 6,2 No. 56, Sleman 0274–563351

-Solo
*Jl. Ronggowarsito No. 173 Tlp. 0271-734919

-Semarang
*Jl. MH. Thamrin No. 16 Tlp. 081226236953

-Purwokerto
*Jl. Jend. Sudirman No. 7-8 Tlp. 0281-642559

-Magelang
*Jl. Tentara Pelajar No. 42A Tlp. 0293–360197

-Salatiga
*Jl. Diponegoro No. 68 Tlp. 0298 – 311106

-Pekalongan
*Jl. Dr. Soetomo No. 53 Tlp. 0285–4411405

-Tegal
*Jl. A. R. Hakim No. 138 Tlp. 0283-325177

-Kudus
*Jl. Sunan Muria No. 32 Tlp. 0291 – 435097

-Boyolali
Amanda Express
*Jl. Pandanaran No. 294 Tlp. 081240727169

-Surabaya
*Jl. Kutai No. 8 Tlp. 031–5662677
*Jl. Barata Jaya No. 19/26  Tlp. 031–5057805
*Jl. Mulyosari No.95F  Tlp. 031–5916263
*Jl. HR. Muhammad No. 113  Tlp. 031–7315494
*Jl. Menganti Kramat No. 25 Tlp. 031–7672749

Amanda Express
*Jl. Blauran No. 58-60 Tlp. 031–5319671

-Sidoarjo
*Jl. Pahlawan No.9C Tlp. 031–8055375
*Jl. Raya Tropodo 9A (SPBUTropodo) 031–8671340

-Malang
*Jl. Arief Rahman Hakim No.26A Telp. 0341–368697
*Jl. WR. Supratman C1 Kav.19 Telp. 0341–368698

-Kediri
*Jl. Panglima Sudirman No. 96 Tlp. 0354–4674103

-Madiun
*Jl. Diponegoro No. 54 D Telp. 0351–476157

-Gresik
*Jl. Dr. Soetomo No. 106 Tlp. 031–3990491

-Jember
*Jl. Gajah Mada No. 146 Tlp. 0331–427365

-Amanda Express
*Jl. Jawa No 88, Campus Resto Jember Tlp. 0331-4436744

-Banyuwangi
*Jl. A. Yani No 7 Banyuwangi Tlp. 0333-3382425

Amanda Express
*Jl. Jawa No 88, Campus Resto Jember Tlp. 0331-4436744
*Jl. Panglima Sudirman No 32A Probolinggo 0335-4492551
*Jl. Sultan Hasannudin No 19 Tulung Agung 0355-5238757

-Medan
*Jl. Abdullah Lubis No.23A Tlp. 061– 4534519
*Jl. Brigjend Katamso No.486 Tlp. 061–7879940
*Jl. Sutomo No.28 Binjai Tlp. 061–8828983

-Jambi
Amanda Express
*Jl. Kolonel Abun Jani No. 5 Tlp. 0741-3071777

-Palembang
*Jl. Indra No. 1 Tlp. 0711 – 7772292
*Jl. Basuki Rahmat No.43 Tlp. 0711 – 318444

-Pekanbaru
*Jl. Jend. Sudirman Kav. 07 Tlp. 0761–7870999

-Samarinda
*Jl. Aminah Syukur No. 57 Telp. 0541 – 734350

Amanda Express
*Jl. Bung Tomo no. 07

-Balikpapan
*Jl. Jend.Sudirman No. 25 Tlp. 0542 – 744989

-Banjarmasin
*Jl. Ahmad Yani KM 2,5Tlp.0511 – 3277386

-Banjarbaru
*Jl. Ahmad Yani KM 34 Tlp. 0511-5910255

-Makassar
*Jl. A.P. Petarani No. 34 Panakukang Tlp. 0411 – 437620
*Jl. Dr. Ratulangi No. 49 Tlp. 0411 – 834618
*Jl. Perintis Kemerdekaan Ruko Km. 8 Tlp. 0411 – 583888, 0411 – 581080
*Jl. Sultan Alauddin (RUKO ALAUDDIN PLAZA OFF BA 08) Tlp. 0411-8224083

Amanda Express
*Komp. SPBU 74.902.08 Goa Ria Sudiang  Jl. Perintis kemerdekaan  Kav. 19 No. 8

GOSIPNYA
Bisnis ini dimulai karena Hj. Sumiwiludjeng merasa tidak puas dengan resep bolu kukus buatan adiknya yang ia terima akhir tahun 1999. Sejak lama lulusan Tata Boga IKIP Jakarta (kini Universitas Negeri Jakarta) ini membantu perekonomian suaminya, H. Sjukur, dengan menerima pesanan kue dan makanan untuk arisan dan pesta pernikahan.

Setelah menemukan resep yang tepat untuk bolu kukus tersebut, ia bersama dengan anak dan menantunya (Joko Ervianto dan Atin Djukarniatin) mulai menawarkannya kepada para pelanggan kateringnya. GOSIPNYA dulu kue ini hanya disebut kue bolu cokelat saja tapi agar lebih dikenal orang, namanya diganti menjadi brownies kukus karena tekstur dan warnanya mirip brownies.

Pada awal tahun 2000 Joko dan Atin membuka sebuah kios kaki lima di kompleks pertokoan Metro, Soekarno Hatta, Bandung. Karena kurang menarik minat konsumen, kue itu dijual Rp. 1.000 per potong. Dengan cara itu mereka bisa menjual hingga 150-250 potong atau 3-5 loyang ukuran 24x24 cm per hari. Tapi mereka lalu pindah ke Jl. Tata Surya no. 11 karena toko Metro terbakar.

Agar lebih komersial Joko memberi merek Amanda, sebuah nama yang pernah dipakai Hj. Sumiwiludjeng untuk usaha kantin dan salon rambutnya. Menurut Hj. Sumiwiludjeng AMANDA adalah singkatan dari Anak MANtu DAmai.

Joko merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung sehingga ia berperan besar membuat Amanda maju pesat. Ketika mereka kewalahan dengan pesanan yang begitu banyak, Joko mengubah cara mengukus dari 3 loyang dengan 3 kompor menjadi 6 loyang. GOSIPNYA kocokan adonan pun dibuat khusus, sehingga bisa mengocok untuk 6 resep sekaligus.

Toko yang merangkap tempat produksi terasa mulai sesak karena hanya berupa bangunan tripleks seluas 4x6 meter sehingga pada tahun 2002 mereka pindah ke Jl. Rancabolang no. 5 serta membuka dua cabang di Jl. Emong dan Jl. Antapani. Pada tahun 2003 cabang di Jl. Otten dibuka.

Karena tidak sanggup melayani permintaan konsumen, mereka mulai mendapat keluhan dari pembeli yang tidak kebagian brownies. Mereka pun mulai meningkatkan jumlah produksi. GOSIPNYA saat itu mereka menjual sekitar 1.000 loyang kue sehari dan memiliki karyawan hingga 200 orang.

Untuk mengelola bisnis yang terus membesar itu, adik Joko, Andi Darmansyah dan Sugeng Cahyono ikut mengelola cabang-cabang Amanda. Awal tahun 2005, pusat toko mereka pindah ke bangunan yang lebih besar di JI. Rancabolang 29. Bersamaan dengan itu cabang baru di Paskal Hyper Square dibuka. Andi dan Sugeng juga ditarik ke kantor pusat untuk memegang jabatan direktur keuangan dan direktur operasional. Sementara itu, pabrik pembuatan brownies tetap di JI. Rancabolang 5. Tahun-tahun berikutnya hingga 2011, Amanda terus membesar dengan membuka cabang hingga ke Jawa Timur dan Sumatera.

Dalam hal produk baru Amanda juga terus berinovasi menciptakan rasa-rasa baru. GOSIPNYA untuk hal ini Amanda berkonsultasi dengan dosen bakery & pastry Akpar NHI Bandung, Djauhar Arifin, yang telah menulis buku Menu For Yuu! yang dijual di toko-toko buku Gramedia.