Bakso Sonhaji Sony


CABANG USAHA
Bandar Lampung:
-Antasari II: Jl. P. Antasari 72-155, Tanjung Baru, Sukabumi
-2: Jl. Pangeran Antasari 151 ABC, Tanjung Baru, Kedamaian
-1: Jl. Wolter Monginsidi 42 A, Durian Payung, Tanjung Karang Pusat
-10: Jl. Imam Bonjol, Pasir Gintung, Tanjung Karang Pusat
-Tanjung Karang Pusat: Jl. Cut Nyak Dien, Palapa, Tanjung Karang Pusat
-Tanjung Senang: Jl. Tanjung Senang, Tanjung Senang
-Gajah Mada: Jl. Gajah Mada, Tj. Agung Raya, Tanjung Karang Timur
-4: Jl. Pemuda, Enggal
-Raden Intan: Jl. Raden Intan 2, Enggal
-8: Jl. Zainal Abidin Pagar Alam 27, Labuhan Ratu
-Endro Suratmin Sukarame: Jl. Endro Suratmin 41B, Sukarame
-Unila: Jl. Professor Dokter Ir. Sumantri Brojonegoro, Gedong Meneng
-Way Halim: Jl. Gunung Rajabasa Raya, Perumnas Way Halim
-Sultan Agung: Jl. Sultan Agung 46, Sepang Jaya, Kedaton
-Panjang: Jl. Yos Sudarso 175, Panjang Utara, Panjang
-Kemiling: Jl. Teuku Cik Ditiro 28, Sumber Rejo, Kemiling
-6: Jl. LLRE Martadinata 4, Perwata, Teluk Betung Timur
-Citra Garden: Jl. Citra Garden Blok CW7 No. 3, Negeri Olok Gading, Teluk Betung Barat

GOSIPNYA
Sony Hadi Sucipto lahir di Sragen, Jawa Tengah. Setelah lulus dari pesantren tahun 1970-an, ia mulai berdagang kain di Lampung. Usahanya tidak berjalan baik dan bangkrut. Ia lalu berjumpa dengan pemilik warung makanan Padang dan ditawari bekerja sebagai pencuci piring. Ia menerima tawaran itu.

Sebagai lulusan pesantren, ia rajin beribadah. Ia sering salat berjemaah di musala di sela kerjanya dan berjumpa dengan imam di musala itu. Sang imam menawarinya bekerja membantunya berdagang bakso keliling. Ia menerima tawaran itu.

Setelah memiliki cukup modal, ia membuka kios bakso dengan resep buatannya sendiri di depan Masjid Al Abror, Bandar Lampung. Usahanya makin berkembang hingga akhirnya ia membuka kios yang lebih besar di Jalan Wolter Monginsidi pada 21 Februari 1996 yang kelak menjadi pusat gerai Bakso Sony di Bandar Lampung. Usahanya makin berkembang hingga kini mencapai 18 cabang di Bandar Lampung dan juga ada di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, Sragen, Pekanbaru, Palembang.

Ia membuka peternakan sapi sendiri di Jatimulyo, Lampung Selatan, untuk memasok bahan baku baksonya. GOSIPNYA dalam sehari ia menyembelih sekitar 10 sapi. GOSIPNYA ia juga membeli mesin pengolah bakso dari Jerman seharga 2 milyar Rupiah untuk mendapat kualitas bakso yang maksimal.

Pada 15 Juni 2021 lima gerai cabang di Bandar Lampung disegel oleh Tim Khusus Penegakan Pajak Kota Bandar Lampung karena memiliki hutang pajak karena tidak memasang alat perekam transaksi (tapping box). Potensi pajak yang harus dibayar mencapai Rp. 400 juta per bulan, namun yang dibayarkan hanya Rp. 150 juta per bulan.

Kekurangan bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tersebut mencapai 10,25 milyar Rupiah, dihitung sejak 2018 hingga 2021. PPN 10 persen itu dibayar oleh konsumen per transaksi dan harusnya disetorkan pada Pemerintah Daerah (PEMDA). Akibat hal ini, manajemen Bakso Sonhaji Sony akan memfokuskan perkembangan usaha di luar kota Bandar Lampung dan gerai yang ada di Bandar Lampung mungkin akan segera ditutup dan dipindahkan ke luar kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.