Apel
Kopi
Kacang Hijau
Kacang Merah
Mangga
Nanas
Pisang
Semangka
Stroberi
Susu Lapis Coklat
Susu
Pisang Batu
GOSIPNYA
Ice Cream Uncle Chieng
Sejak AirAsia hadir di Indonesia tahun 2006 dan menawarkan tiket penerbangan murah, banyak orang mulai berwisata ke luar negeri. GOSIPNYA beberapa orang yang berwisata ke Singapura memiliki ide membuka es krim potong ala Ice Cream Uncle Chieng di Indonesia. Ciri khas es krim yang dijual di Orchard Road itu murah, enak, banyak pilihan rasa, dan juga mengenyangkan karena dimakan bersama roti tawar.
Pada tahun 2011-2012 beberapa kota di Indonesia mulai menjual es krim potong yang mirip. Es krim dengan berbagai varian rasa dihimpit oleh roti tawar dan dijual sekitar 10 ribu Rupiah. GOSIPNYA Indra Koesumadi merasa es krim di Indonesia, baik Wall's, Campina maupun es krim potong itu masih cukup mahal sehingga pada tahun 2012 ia membuat pabrik es krim murah dengan merek Baronet. GOSIPNYA pada 2014 Indra bekerjasama dengan seorang warga China, Hui Tong Guo mendirikan PT Alpen Food Industry untuk menaungi Baronet. Untuk membeli mesin dan peralatan dari luar negeri beserta bahan bakunya, perizinan, juga modal awal, ia menghabiskan 32,5 Milyar Rupiah.
Es krim Baronet mulai dipasarkan tahun 2013 dengan 17 varian yaitu Fruit Ice, Master Bean, Funky, Buahku Semangka, Bingo, Goyang-goyang, Buahku Nanas, Es Segar, Happy Cone, D’Choco Ice Cream, Top Coffee, Yummy Fish, Top Bean Kacang Merah, Top Bean Kacang Hijau, Es Kotak, Sweet Corn, dan Dum-Dum. Baronet dijual sekitar 2-9 ribu Rupiah. GOSIPNYA Baronet memproduksi sekitar 1.700 karton per hari dimana setiap kartonnya berisi 50 buah.
Untuk menjadi distributor Baronet, syaratnya adalah harus memiliki gudang dingin dengan luas minimal 120 m², memiliki 600 freezer, serta melakukan pembelian awal sebanyak 1 truk (3.000 karton). Investasi tersebut berlaku untuk kontrak selamanya, selama distributor masih membeli produk dari Baronet.
Menurut Indra distributor akan mendapatkan hak eksklusif untuk mengembangkan Baronet di satu kota. Selain itu distributor juga diperbolehkan untuk membuka keagenan selama masih berada di kota tersebut. Selanjutnya distributor tinggal melakukan pembelian produk tanpa minimal order dan bebas memilih barang yang diinginkan dan mendapatkan potongan harga yang sangat menggiurkan. GOSIPNYA distributor bisa balik modal dalam waktu 2 tahun.
Indra menyarankan distributor melakukan kerja sama dengan meminjamkan freezer di warung-warung kelontongan di perkampungan padat penduduk atau di sekitar sekolah. Adapun keuntungan bagi pedagang klontong sekitar Rp. 500 per kemasan es krim dengan sistem beli putus. Dengan begitu pemasaran akan lebih tepat sasaran terlebih dengan harga jual yang ditawarkan juga sangat terjangkau.
Menurut Indra distributor akan mendapatkan hak eksklusif untuk mengembangkan Baronet di satu kota. Selain itu distributor juga diperbolehkan untuk membuka keagenan selama masih berada di kota tersebut. Selanjutnya distributor tinggal melakukan pembelian produk tanpa minimal order dan bebas memilih barang yang diinginkan dan mendapatkan potongan harga yang sangat menggiurkan. GOSIPNYA distributor bisa balik modal dalam waktu 2 tahun.
Indra menyarankan distributor melakukan kerja sama dengan meminjamkan freezer di warung-warung kelontongan di perkampungan padat penduduk atau di sekitar sekolah. Adapun keuntungan bagi pedagang klontong sekitar Rp. 500 per kemasan es krim dengan sistem beli putus. Dengan begitu pemasaran akan lebih tepat sasaran terlebih dengan harga jual yang ditawarkan juga sangat terjangkau.
Pada Mei 2015 perusahaan asal Singapura, Aice Group Holdings Pte. Ltd mengakuisisi Baronet dan membuat merek baru bernama Aice. GOSIPNYA nama Aice berasal dari gabungan kata A (the best) dan ice (ice cream). Pada Agustus 2015 Aice bekerjasama dengan perusahaan outsourcing PT Mandiri Putra Bangsa untuk mempekerjakan pegawai di pabrik mereka di Cibitung, Bekasi yang GOSIPNYA saat itu memproduksi 1,8 juta batang es krim per hari.
Melihat kesuksesan Aice pada 2015 ditambah raihan penghargaan 10 Makanan Paling Viral di Indonesia pada 2016, Wings Group bekerjasama dengan perusahaan asal Jepang, Glico membentuk PT Glico-Wings untuk ikut terjun ke pasar es krim. Es Krim Glico Wings mulai tersebar di Jawa dan Sumatera pada 7 November 2016.
Pada 6 Desember 2017 seorang buruh, Nunu Anugrah, jari tengahnya terpotong mesin es krim pada pukul 22:30. GOSIPNYA kejadian serupa pernah terjadi pada Gugun Gumilar. Gugun bekerja di bagian produksi. Setiap hari ia mengurus pemotongan plastik pembungkus es krim Aice. Dalam sehari, ia harus memotong 12 gulungan plastik. Setiap gulungan panjangnya 1.200 meter. Pada 16 Mei 2017 mesin pemotong bermasalah. Gugun bergegas memanggil pekerja bagian mekanik. Saat diminta petugas mekanik untuk menarik plastik yang tersangkut mesin, Gugun melakukannya dan jarinya terpotong.
GOSIPNYA kecelakaan kerja berupa putusnya jari ini hanya sebagian kecil dari permasalahan lain seperti para buruh yang sering pingsan, lambung perih, mata merah karena paparan soda api, hingga bronkitis karena sering menghisap gas beracun amoniak di tempat kerja.
Tahun 2017 Aice memenangkan preferensi konsumen untuk es krim dengan 76,14% sedangkan Wall's hanya mendapat 20,26% dan Campina 1,91%. Pada 2018 Aice mendirikan pabrik baru yang luasnya dua kali pabrik di Bekasi. Pabrik yang didirikan di Mojokerto itu luasnya 44.125 m² dan GOSIPNYA merupakan pabrik es krim terluas di Asia Tenggara. Aice juga menjadi sponsor resmi Asian Games 2018. Selain di Indonesia, es krim Aice dapat ditemukan di Vietnam dan Filipina. Kini Aice sedang merencanakan membuka pabrik ketiga di Sumatra dan ekspor ke Thailand, Myanmar, dan Kamboja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.