Welin Kusuma

Welin Kusuma
lahir 8 Maret 1981 di Makassar, Sulawesi Tenggara
ayah: Onny Kusuma
ibu: Sisilia Chandra

GELAR
-Diploma Degree
    Computer Informatics
    > LP3I Surabaya - 2001

-Bachelor Degrees
    Industrial Engineering ==> Sarjana Teknik (ST), GPA: 3.27
    > University of Surabaya (UBAYA) - 1999
    Management Economy ==> Sarjana Ekonomi (SE), GPA: 3.94
    > Urip Sumoharjo Economy of College (STIEUS) - 2001
    Business Administration => Sarjana Sosial (SSos), GPA: 2.58
    > Indonesian Open University (UT) - 2002
    Informatics Engineering ==> Sarjana Komputer (SKom), GPA: 3.08
    > Surabaya Engineering of College (STTS) - 2002
    Law ==> Sarjana Hukum (SH), GPA: 3.57
    > Airlangga University (UNAIR) - 2002
    English ==> Sarjana Sastra (SS), GPA: 3.37
    > Petra Christian University (UK PETRA) - 2003
    Public Administration ==> Sarjana Administrasi Publik (SAP), GPA: 2.18
    > Indonesian Open University (UT) - 2005
    Statistics ==> Sarjana Statistika (SStat), GPA: 2.50
    > Indonesian Open University (UT) - 2007
    Accounting ==> Sarjana Akuntansi (SAkt), GPA: 3.31
    > Indonesian Open University (UT) - 2012
    Science Communication
    > Indonesian Open University (UT) - 2013

-Master Degrees
    Industrial Engineering ==> Magister Teknik (MT), GPA: 3.48
    > Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS) - 2004
    Science Management ==> Magister Sains Management (MSM), GPA: 3.73
    > Airlangga University (UNAIR) - 2006
    Notary ==> Magister Kenotariatan (MKn), GPA: 3.40
    > Airlangga University (UNAIR) - 2008

-Professional Designations
    Registered Financial Planner - Indonesia ==> (RFP-I)
    > MM Airlangga University (MM UNAIR) - 2005
    Certified Professional in Brand Development ==> (CPBD)
    > Marketing - Petra Christian University (PCU) - 2006
    Certified Professional in Product Management ==> (CPPM)
    > Marketing - Petra Christian University (PCU) - 2006
    Certified Financial Planner ==> (CFP)
    > Financial Standards Board Indonesia (FPSB Indonesia) - 2007
    Affiliate Wealth Manager ==> (Aff.WM)
    > MM Gadjah Mada University (MM UGM) - 2007
    Tax Consultant Examination Brevet A ==> Bersertifikat Konsultan Pajak (BKP)
    > Ikatan Konsultan Pajak Indonesia - 2008
    Qualified Wealth Planner ==> (QWP)
    > IAFP Global Pte Ltd - 2011
    Certified Professional Human Resource ==> (CPHR)
    > Quantum Quality International - 2012
    Indonesia Certified Professional Marketer ==> (ICPM)
    > Indonesia Marketing Association - 2012
    Associate Estate Planning Practitioner ==> (AEPP)
    > Estate Planning Practitioners Limited - 2013
    Certified Behaviour Analyst ==> (CBA)
    > Quantum Quality International - 2013
    Certified Management Accountant Australia ==> (ICMA)
    > The Institute of Certified Management Accountants - 2014
    Certified Professional Management Accountant ==> (IAMI)
    > Institute of Management Accountants Indonesia - 2015
    Certified International Business Analyst ==> (AFMA)
    > Academy of Finance and Management Australia - 2015

-License
    Mutual Fund Selling Agent Representatives License: No: KEP-3830/PM/WAPERD/2005
    > Bapepam-LK (Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency)

-Examinations
    Investment Manager Representatives
    > The Committee For Capital Market Professional Standards
    Broker Dealer Representatives License
    > The Committee For Capital Market Professional Standards
    Underwriter Representatives License
    > The Committee For Capital Market Professional Standards
    Advocate
    > PERADI (Indonesian Advocates Association)
    Advocate Candidate
    > KAI (The Congress of Indonesian Advocates)

GOSIPNYA
Ketika muda, ayah Welin yang hanya lulusan SMA tidak bisa kuliah karena masalah finansial namun mengambil banyak kursus dan punya berbagai sertifikat sehingga memiliki banyak keterampilan dalam berbagai hal. Hal itu membuat Welin memiliki semangat belajar yang tinggi. Sejak kecil, tatkala teman-temannya asyik bermain, ia sudah serius belajar metode mengetik 10 jari. Ketika komputer masuk ke Indonesia, ia kursus sampai bisa membuat program. Dengan inisiatif sendiri, ia juga belajar bahasa hingga akhirnya menguasai 4 bahasa asing: Inggris, Jepang, Mandarin, Prancis.

Ia mulai menempuh studi di Teknik Industri Universitas Surabaya (Ubaya) pada tahun 1999. Pada pertengahan kuliah, ia mulai menyadari bahwa ia bisa belajar banyak hal dari teknik industri. Awalnya ia mencoba kuliah rangkap di program Diploma (D1) jurusan Informatika, yang ternyata selesai dalam 1 tahun. Sejak tahun 2001 ia mulai kuliah di beberapa kampus berbeda, yakni di STIE Urip Sumoharjo, Universitas Terbuka, Universitas Airlangga, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, dan Universitas Kristen Petra. Ia mengambil jenjang S1 di bidang manajemen, administrasi bisnis, hukum, teknik informatika, bahasa Inggris, administrasi publik, statistika, dan akuntansi.

“Tentu saja sibuk, terutama antara 2002–2005, per semester saya punya tanggung jawab menyelesaikan 100 SKS (Satuan Kredit Semester). Pagi, kuliah di dua jurusan, sore-malam 1 jurusan dan 1 jurusan pada Sabtu dan Minggu, dan 1 lagi kuliah di Universitas Terbuka,” lanjutnya.

Ia tak mau menyusahkan orang tua. Biaya kuliah ditanggung orang tuanya di awal masa kuliah saja. Setelah itu ia mendapat beasiswa dari beberapa perguruan tinggi, sedangkan untuk biaya hidup sehari-hari, ia bekerja paruh waktu. Namun, sesekali ibunya mengiriminya uang, karena khawatir putranya kehabisan uang.

Ia harus benar-benar pandai membagi waktu untuk menjalani seluruh aktivitas kuliahnya. Tak semuanya selalu berjalan dengan lancar. Waktu yang mepet, kelas kuliah bentrok, hingga ancaman drop out pernah dialaminya karena salah satu studi yakni Teknik Informatika yang ditempuhnya memakan waktu 9,5 tahun. Waktunya yang sempit dan hampir habis untuk perkuliahan masih harus dibagi lagi untuk bekerja. “Untungnya saya hampir tidak pernah sakit selama kuliah dan bekerja. Padahal waktu itu pekerjaan juga banyak yang lembur,” kata Welin.

“Saya targetkan diri saya untuk lulus di semua mata kuliah di berbagai disiplin ilmu itu. Harus selesai, apa pun yang terjadi. Tiap semester pokoknya harus ada perkuliahan yang lulus. Saya fokus pada kuliah yang paling mudah dan cepat lulusnya. Tujuan lainnya, untuk hemat biaya kuliah, ha ha ha…,” ujar Welin yang mendapat IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) untuk seluruh jurusan sebesar 3 lebih.

“Yang paling merepotkan kalau jadwal ujian bentrok. Saya tak akan lupa, yaitu waktu ujian PPKN di Universitas Kristen Petra pada pukul 17.30-19.00, saya mesti ujian Hukum Agraria di Unair pada pukul 18.15-19.15. Terpaksa ngebut mengerjakannya. Masing-masing 30 menit saja, syukurlah, lulus dengan nilai memuaskan: A dan AB,” lanjut Welin.

Ia berhasil mencapai 80 persen absensi dari masing-masing kuliah yang dijalani. Ia juga memasang target untuk lulus salah satu perkuliahan setiap semester. Seluruh waktunya habis untuk menyelesaikan tugas kuliah bahkan ketika kuliah kosong, ia akan menggunakannya untuk mengerjakan tugas kuliah. Kala itu, ia selalu membawa disket yang bisa ia bawa ke mana-mana untuk mengerjakan tugas di rental komputer.

“Saya juga pernah merasa jenuh. Kok kayak begini ya setiap hari? Apakah masih harus dipertahankan? Tapi saya sudah berkorban sejauh ini, sudah keluar banyak biaya, dan sulit juga untuk menyelesaikan kuliah. Jadi saya bertekad, semua yang sudah saya ambil harus saya selesaikan,” ujar Welin. Namun, demi mengejar mimpinya ia tak sempat berpacaran, tidak bisa jalan-jalan dan juga sering lupa makan sehingga tubuhnya kurus.

Ia juga mengambil beberapa program magister. Ia telah mendapatkan S2 teknik industri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan S2 manajemen dan kenotariatan dari Universitas Airlangga. Tak berhenti di S2, ia menempuh lebih banyak lagi pendidikan profesional, antara lain meliputi perencana keuangan, brand development, manajemen produk, konsultan pajak, human resources, hingga akuntan.

Jika namanya ditulis beserta seluruh gelarnya, kurang lebih akan tertulis Welin Kusuma, ST, SE, S.Sos, SH, S.Kom, SS, SAP, S.Stat, S.Akt, MT, MSM, Mkn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, Aff.WM, BKP, QWP, CPHR, ICPM, AEPP, CBA, ICMA. Semua gelar tersebut diperolehnya sejak tahun 1999 sampai 2014 dan masih akan terus bertambah.  Gelar-gelar inilah yang kemudian membuatnya menerima penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai peraih gelar multidisiplin terbanyak. Ia meraih rekor MURI kedua ketika menempuh 111 SKS (5 Jurusan S1) dalam satu semester.

Ia pertama kali bekerja sebagai marketing associate di perusahaan properti Century 21 Indonesia. Ia lalu bekerja di ABN AMRO Bank N.V. sebagai business development consultant. Setelah itu ia pindah ke PT HM Sampoerna sejak tahun 2009 hingga kini. Pendidikannya yang banyak membuatnya mudah berganti bidang saat berkarir. Awalnya, pekerjaannya lebih condong ke sistem pabrik yang menuntutnya banyak bekerja di lapangan. Namun karena ia juga pernah belajar keuangan, ia kemudian bisa melanjutkan karir yang lebih berhubungan dengan angka-angka. Saat ini, ia menjadi financial analyst di perusahaan rokok tersebut. Dari semua ilmu yang dipelajarinya, bidang keuangan memang paling banyak ia gunakan dalam dunia kerja. Ia telah mempelajari bidang tersebut dari jenjang S1, S2, hingga sertifikasi profesi. Total ada 10 gelar bidang keuangan yang dimilikinya.

Meski telah bekerja selama lima tahun di PT HM Sampoerna, semangat belajarnya masih belum mengendur. Namun karena sebagian besar waktunya sudah habis untuk bekerja, ia hanya memprioritaskan pendidikan profesi yang dapat dijalani dengan lebih fleksibel sembari bekerja. Selain itu, ia juga bekerja paruh waktu sebagai konsultan pajak. Ia menegaskan, kunci keberhasilannya adalah fokus. “Intinya jangan mudah menyerah. Setiap orang pasti punya masalah. Kalau kita melihat masalah sebagai tantangan, pasti kita bisa menyelesaikan masalah. Akhirnya semua akan bisa kita selesaikan,” pesannya.

Pada 8 Oktober 2013 lalu, ia juga mendapat penghargaan dari PT HM Sampoerna berupa penghargaan Beyond the Call of Duty Award (ABCD Award) untuk Mini Cell Project di Plant Silo, Jember dan On the Spot Award. GOSIPNYA hingga kini ia belum berhenti untuk mendapatkan gelar lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.