-Agung Podomoro Group Projects
*Landed House: Bukit Mediterania Samarinda, Jl. MT Haryono – Rawa Indah, Kalimantan Timur
*Apartment
+Aston Marina Mediterania Residences, Jl. Lodan Raya 2A Ancol Barat, Jakarta Utara
+The Peak At Sudirman, Jl.Setiabudi Raya 9, Jakarta Selatan
*Mixed Use
+Kalibata City, Jl. Kalibata Raya 1 Jakarta Selatan
+Seasons City, Pusat Bisnis Latumenten 33 Jakarta Barat
+CBD Pluit Apartment, Jl. Pluit Selatan Raya 1 Jakarta Utara
+Blok M Square, Jl. Melawai V Jakarta Selatan
+Blok B Tanah Abang, Jl.Fachrudin No. 78, 80, 82 Tanah Abang, Jakarta Pusat
+Braga Citywalk, Jl. Braga 99–101 Bandung
+Thamrin City, Jl. K.H. Mas Mansyur, Jakarta Pusat
-Agung Podomoro Land Projects
*Landed House
+Grand Taruma, Jl. Tarumanagara Kav. 8, Arteri Tol Karawang Barat, Sukamakmur, Telukjambe, Karawang
+Green Permata Residences, Jl. Permata Mediterania Raya, Jakarta Barat
*Apartment
+The Lavande Residences, Jl. Prof. Dr. Soepomo, 231, Jakarta Selatan
+Gading Nias Residences, Jl. Pegangsaan Dua 3 Kelapa Gading, Jakarta Utara
+Madison Park, APL Tower Ground Floor Jl. S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat
+Parahyangan Residences, Jl. Ciumbuleuit 125 Bandung
+Metro Park Residences, JL. Pilar Mas Raya Kav. V Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta
*Mixed Use
+Plaza Kenari Mas, JL. Kramat Raya 101, Jakarta Pusat
+Podomoro City, Jl. Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat
+Central Park, Podomoro City, Jl. Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat
+APL Tower, Jl. Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat
+Senayan City, Jl. Asia Afrika, Lot. 19, Jakarta
+Kuningan City, Jl. Prof Dr. Satria Kav 18, Jakarta
+Festival City Link, Jl. Peta 241 Bandung
+Green Lake Sunter, Jl Danau Sunter Selatan Blok M1, Jakarta
+Lindeteves Trade Center, Jl. Hayam Wuruk 127, Jakarta
+Vimala Hills, Jl. Puncak Raya, Simpang Gadog, Bogor
+The Plaza Balikpapan, Jl. Jend. Sudirman 1, Balikpapan
+Green Bay Pluit, Jl. Pluit Karang Ayu B1 Utara, Jakarta Utara
+Borneo Bay Residences, Jl. Jendral Sudirman 1, Balikpapan
+Podomoro City Deli, Jl. Putri Hijau / Guru Patimpus 1 OPQ Medan
+Baywalk Mall, Jl. Pluit Karang Ayu B1 Utara, Jakarta Utara
+Orchard Park Batam, Jl. Engku Putri, Batam
+SOHO At Podomoro City, Jl. Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat
+SOHO Pancoran, Jl. M.T. Haryono Kav. 2-3, Pancoran, Jakarta Selatan
+Harco Glodok, Komplek Pertokoan Ruko Glodok Makmur No. 3,4,6 Harco Glodok, Jakarta Barat
GOSIP AYAHNYA
Anton Haliman (Thong Sit Lim) lahir 5 Juli 1926 di Jakarta. Ia sekolah di Pei Ing, Kebayoran Lama, Jakarta pada tahun 1935. Ia lalu meneruskan sekolah di Kwang Jin tapi tidak selesai karena ketika Perang Dunia II GOSIPNYA ayahnya adalah mata-mata sehingga ditangkap pemerintah Jepang. Ia lalu membantu ibunya berjualan daging, batik, karung dan lain-lain.
Tahun 1964 ia berdagang sandang pangan lalu menjadi pemborong dan pengumpul bahan bangunan. Tahun 1968 ia membeli tanah 1,5 hektare di Kebayoran Lama dan mulai bergerak di bidang real estate. Tahun 1969 ia mendirikan PT Agung Podomoro Group. Proyek pertamanya adalah kompleks perumahan di kawasan Simprug, Jakarta Selatan yang selesai dibangun pada tahun 1973. Pada tahun yang sama ia mengembangkan kawasan perumahan Sunter Agung Podomoro seluas 500 hektare.
Selain itu ia juga menjabat sebagai ketua bidang dana Pelti tahun 1980, ketua REI tahun 1983-1986, First President Lion Club tahun 1984-1985, ketua kehormatan yayasan Dharmacakka Jaya, dan organisasi Buddha Walubi. Ia ikut mendirikan vihara Dharmacakka Jaya di Sunter, sekolah di Ciauw Liang, Guangzhou, RRC, dan sebagai donatur Pusat Kebudayaan Sakya juga banyak menyumbang pendirian mesjid dan gereja.
Pada tahun 1986 bisnisnya dikelola oleh anaknya, Trihatma. Ia meninggal pada 16 Maret 1999 di Singapura.
Trihatma Kusuma Haliman (Thong Sin Lung)
lahir 6 Januari 1952 di Jakarta
anak: Rosa Haliman, Putra Haliman
GOSIPNYA
Setelah Trihatma Kusuma Haliman lulus dari Trier University bidang arsitektur di Kaiserslautern, Jerman tahun 1973, ia dipanggil pulang sang ayah untuk untuk membantu Agung Podomoro Group (APG). Tahun 1974 ia membantu APG keluar dari Krisis Pertamina. Tahun 1986 ia menjadi presiden direktur APG. Langkah pertamanya adalah mengambil alih PT Indofica Housing yang juga ikut membangun Senayan City, Mall Artha Gading, dan Sudirman Park. Perusahaan ini kemudian sukses menambahkan pengembangan seluas 17 hektar sebagai bagian dari pengembangan sebelumnya seluas 500 hektar, menjadikan Sunter sebagai salah satu kawasan eksklusif di Jakarta Utara.
Tahun 1995 APG mulai memanfaatkan lahan semaksimal mungkin dengan membangun bangunan secara vertikal. Apartemen Menteng misalnya, menjadi terobosan dan trend baru di industri real estate Indonesia. Sukses dengan proyek di Menteng, sejak tahun 2000 APG mulai fokus pada pembangunan apartemen.
Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, APG berhasil melaluinya berkat pengalaman Trihatma pada tahun 1974 ketika mengatasi Krisis Pertamina dengan mengambil keputusan krusial seperti membayar sebagian besar hutang APG pada awal tahun 1997, mengesampingkan devaluasi mata uang, dan memperkenalkan kebijakan uang ketat.
APG memandang krisis ekonomi 1997 sebagai tantangan dan kesempatan yang sangat baik. Dengan kecermatan melihat perubahan pasar, APG menemukan potensi besar di pasar. Salah satunya adalah kebutuhan untuk tempat tinggal di tengah kota. Langkah pertama yang dilakukan adalah membeli lahan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan juga properti yang dimiliki pengembang-pengembang yang tekena dampak yang cukup berat dari krisis.
Pada 30 Juli 2004, ia mendirikan Agung Podomoro Land (APL) di bawah bendera PT Tiara Metropolitan Jaya dan menjadi salah satu perusahaan yang berkembang paling cepat di bawah APG. Ia memiliki motto hidup: living in harmony and peaceful mind. GOSIPNYA karena motto hidupnya inilah ia beberapa kali sukses memperbaiki proyek macet, contohnya adalah Senayan City dan Plaza Semanggi. Bahkan ia dapat menjual Plaza Semanggi ke Lippo Group dengan harga tinggi. GOSIPNYA proyek-proyeknya bisa selalu sukses karena mengetahui keinginan konsumen.
Sukses Podomoro tak terlepas dari strategi pemasaran yang baik. Strategi pertama adalah dari segmentasi pasar yang membidik konsumen menengah ke atas. Strategi kedua adalah brand imageyang terbagi dua: pertama, sebagai umbrella image, adalah trademark Mediterania, yang kedua sebagai value brand adalah perusahaan Grup Agung Podomoro, yang track record-nya sangat baik. Strategi yang ketiga adalah penjualan. Podomoro menggunakan jasa agen-agen penjualan yang profesional.
Salah satu kunci sukses lainnya adalah tradisi hidup sederhana yang diwariskan turun temurun. Ketika Trihatma bekerja di APG, ia ikut bekerja bersama para tukang. Hal tersebut menurun pada dua anaknya: Rosa dan Putra. Ketika Rosa kuliah di Amerika, ia naik bus sedangkan Putra lebih memilih VW lamanya untuk kuliah dibandingkan dibelikan mobil baru. Selain itu intuisi Trihatma juga sangat kuat. Banyak yang bingung dengannya ketika ia membeli tanah rawa yang ternyata berubah menjadi pujian ketika ia menyulapnya menjadi Green Bay Pluit dan Podomoro City.
Hingga tahun 2012, APG telah menyelesaikan 16 apartemen, 15 kawasan hunian, dan 16 kawasan komersial multi fungsi. Sertifikat ISO 9001 untuk Menteng Executive Apartment dan Bukit Gading Mediterania di Kelapa Gading adalah sebuah pernyataan akan kapabilitas dan komitmen manajemen APG yang profesional terhadap para pemegang saham-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.