Loei Kwai Fong
lahir 1920
meninggal 12 Mei 2013
CABANG TOKO
-Jakarta Barat (4)
*Citra Garden City, Food Junction Citra 6, Blok L-2A (021) 29030116
*Food Avenue Unit FCSS-07 Gedung St. Moritz, Lippo Mall Puri Lantai I Jl. Puri Indah Boulevard Blok UI (021) 29111188
*Mall Taman Anggrek, Lt.3 (021) 56999328
*Puri Indah Mall, Lt.1 (021) 5822406
-Jakarta Pusat (7)
*Gajah Mada Plaza, Ground Floor Unit SOG No. 2-6 (021) 63862229
*Thamrin City, Thamrin Terrace Lt. Dasar D-27 No. 7-9 (021) 31991208
*Jl. Sunda No. 9, Thamrin (021) 3903018
*Jl. Gajah Mada No. 92 (021) 6334689
*Stasiun Gambir Lantai Dasar Unit 11 (021) 3524879
*Grand Indonesia Lantai 3 Food Louver Unit SB-3-IE-A&B Jl. MH Thamrin No. 1 (021) 23581262
*Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha, Jl. Jendral Sudirman Kav. 50 08119359724
-Jakarta Selatan (9)
*Lotte Shopping Avenue Lt.4, Food Avenue Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.3-5 (021) 29889477
*Plaza Festival, Lt. Ground Floor No.11-16 (021) 5278268
*Senayan City, Lt.5, Food Studio (021) 72781466
*Pondok Indah Mall 2, Food Court Lt.3, (021) 75920579
*Mall Ambasador, Lt.4, (021) 57933562
*Electronic City Lt.2, Kawasan SCBD, (021) 5152693
*Pondok Indah Mall 1, Lt 2, (021) 7506881
*Jl. Melawai Raya No.3, (021) 7208042
*Gedung Sentra Pancoran, Lt. Dasar Jl. MT Haryono No.1 (021) 83700733
-Jakarta Utara: Mangga Dua Square, Lt. UG, Blok C43-C43A, (021) 62312337
-Jakarta Timur: Cibubur Junction GF Unit 37, (021) 87756667
-Banten (7)
*Aeon Mall BSD City Lantai 2 Unit 02-03 Jl. BSD Raya Utama (021) 29168018
*Food Temptation Lt.2 FC-03 Summarecon Mall Jl. Boulevard Raya Gading Serpong (021) 54204229
*Food Court Makan Sutra FC#26 Supermal Karawaci 1st Floor Tangerang (021) 5465698
*Terminal 2D, Kedatangan Bandara Soekarno Hatta (021) 29031418
*Red Corner unit A9P.058 Bandara Soekarno Hatta Terminal 1A (021) 29215857
*Plaza Bintaro Jaya, Jl. Bintaro Jaya Sektor 3A, (021) 7353362
*Bintaro Xchange, Lantai LG unit 168 Jl. CBD Boulevard Bintaro Jaya Blok 0-2 Bintaro Jaya Sektor 7, (021) 29864889
-Bandung (4)
*BEC 2 Lantai SL, unit B-01 Jl. Purnawarman No. 11, (022) 20510202
*Ci-Walk Lantai 1 Unit 1-01 & 1-01A Jl. Cihampelas No. 160, (022) 82021777
*TSM Foodcourt Jl Gatot Subroto No. 289, 08118187131
*TSM Jl. Gatot Subroto No. 289, (022) 86012580
-Depok: Margocity Lt.2, Foodcourt Unit X-Y, Jl. Margonda Raya No. 358, (021) 29049336
-Bogor: Eatery Unit FCS-05 Botani Square Lantai 2 Jl. Raya Pajajaran, (0251) 8403609
-Bekasi (2)
*Mal Metroplitan 2, Lt.2 (021) 88861848
*Food Temptation unit R-03 Summarecon Mall Bekasi Lt.3 (021) 29453969
DELIVERY SERVICE: 5655007
KELUARGA
GOSIPNYA
Pada tahun 1959 Tjay Sioe Tjung bersama istrinya Loei Kwai Fong mulai membuka tempat makan di Jl. Gajah Mada 77, Jakarta. Saat itu ruangan hanya muat untuk empat meja dan hanya sanggup menampung 15-20 orang. Dapur pun di depan dan masih menggunakan kompor minyak. Setiap hari buka 2-3 jam menjelang makan siang. Meski menu yang ada saat itu hanya bakmi ayam, bakso dan pangsit tapi menjelang sore makanan sudah habis. GOSIPNYA saat itu mereka menjual sekitar 100 porsi bakmi per hari.
Nama Bakmi GM mulai dikenal pada 1962. Ketika itu meja telah ditambah menjadi 10 buah. Pada tahun 1968 ada pelebaran Jalan Gajah Mada sehingga rumah-rumah di kawasan itu harus dimundurkan sekitar 10 meter. Karena ada pembongkaran jalan, Bakmi GM sempat tutup sekitar setahun dan kemudian pindah ke Jalan Kejayaan, Jakarta Barat. Setelah pelebaran jalan selesai pada akhir tahun 1969, Bakmi GM kembali ke tempatnya semula dengan banyak perubahan seperti penambahan kapasitas meja menjadi 30 buah dan juga sudah ber-AC.
Pada tahun 1971 karena pelanggannya banyak dari Jakarta Selatan, banyak yang meminta agar Bakmi GM membuka gerai di kawasan itu sehingga manajemen PT Griya Miesejati membuka gerai di Melawai. Lokasi awalnya di dalam pasar tapi lalu pindah ke Jalan Melawai 3. Saat itu gerai di Melawai tidak seramai seperti di Jalan Gajah Mada sehingga manajemen berinisiatif menambah menu. Mereka lalu menyediakan bakmi goreng, nasi goreng dan bakmi ayam cah jamur yang ternyata mampu menyedot pengunjung lebih banyak.
Sementara itu, jumlah pengunjung Bakmi GM Jalan Gajah Mada sudah tidak tertampung lagi sehingga mereka pindah ke Jalan Gajah Mada 92 yang dapat menampung 62 meja. Menunya pun mulai ditambah bakmi goreng dan nasi goreng. GOSIPNYA saat itu rata-rata pengunjung Bakmi GM di Jalan Gajah Mada mencapai 500 orang per hari, sementara di Melawai mencapai 200 orang per hari.
Pada tahun 1986 gerai ketiga didirikan di gedung bioskop 21 di Jalan M. H. Thamrin (sekarang Gedung BII). Pada tahun 1989 melalui PT Griya Multirasa gerai keempat dibuka di Mal Pondok Indah. Pada tahun 1992 gedung bioskop dibongkar dan dijadikan gedung perkantoran sehingga gerai Bakmi GM pun terpaksa tutup. Untuk melayani pelanggan yang biasa berkunjung ke sana, Bakmi GM membuka gerai di Jalan Sunda dengan kapasitas 85-90 meja. Gerai ini dikelola PT Griya Mitrarasa dan didirikan dengan modal Rp. 200 juta. Pemegang sahamnya adalah Ferdy, Lie Kay Hoat, Peily Dian Lie, Wahyu Suryadi, Kristin Nina Sastra dan Rachman Sastra.
Tahun 1992 PT Graha Makmurindo Bogatama juga membuka gerai baru di Mangga Dua. Modal yang disetor adalah Rp. 60 juta dan dimiliki oleh Lie Tjik An, Lie Fiona Limurti, Lie Kok Khian dan Lie Soei Khoen. Pada tahun 1996 PT Griya Miesejati menambah gerai lagi di Kelapa Gading. Pada tahun 1997 PT Griya Murnirasa menambah gerai di Mal Puri Indah.
Hingga kini pengelolaan Bakmi GM masih didominasi keluarga. Anak-anak Tjay yang terlibat aktif adalah Yulia Widjaja, Sukendi Widjaja, Peily Dian Lie, Marsudi Singgih, Lie Kay Hoat, Lie Gun Fat dan Jenny Mokhtar. Mereka bahu-membahu mengelola Bakmi GM. Meski Yulia sebenarnya lebih berkosentrasi menangani gerai Melawai, terkadang ikut mengawasi gerai yang lain sedangkan Peily, selain banyak menangani kantor pusat, iklan dan promosi, juga menangani gerai-gerai. Adapun Marsudi lebih banyak menangani gerai di Jalan Gajah Mada.
GOSIPNYA sebenarnya pihak keluarga ingin Bakmi GM secepatnya dikelola oleh para profesional. Apalagi, beberapa orang dari generasi kedua sudah berniat mengundurkan diri. Sementara itu, anggota keluarga generasi ketiga tidak ada yang mau mengelola. Namun karena merasa belum siap, mereka terpaksa masih harus mengelola bersama.
ANAK LAKI-LAKI - MENANTU PEREMPUAN:
Sukendi Widjaya - Lena Widjaya
Lie Kay Hoat - Nanny Vidahlia Tanamas (Miming)
Lie Yauw Fat (Marsudi Singgih) - Mira Miranti (Lauw Ming Tju)
Lie Gun Fat - Meliana Halim
ANAK ANGKAT LAKI-LAKI - MENANTU ANGKAT PEREMPUAN:
Adi Tjahjadi (alm.) - Henny Harianto
Hanafi Tjahjadi - Ho le Fung
ANAK PEREMPUAN - MENANTU LAKI-LAKI:
Lie Soei Kun (Toronto, Canada) - Pang You Ming (alm.)
Lie Soei Hoa (Indrawati Widjaja) (alm.) -
Lie Yauw Tjoe (Julia Widjaja) - Abraham Koko Tanumihardja
Lie Pei Hung (Peily Dian Lie) - Herdian Hendrawidjaja
Lie Su Chen (Toronto, Canada) - Irwan Yap
Lie Mu Chen (Leona Marisa Lie) - Budi Hidayat Pringadi
Lie Lay Hung (Jenny Mokhtar) -
GOSIPNYA
Pada tahun 1959 Tjay Sioe Tjung bersama istrinya Loei Kwai Fong mulai membuka tempat makan di Jl. Gajah Mada 77, Jakarta. Saat itu ruangan hanya muat untuk empat meja dan hanya sanggup menampung 15-20 orang. Dapur pun di depan dan masih menggunakan kompor minyak. Setiap hari buka 2-3 jam menjelang makan siang. Meski menu yang ada saat itu hanya bakmi ayam, bakso dan pangsit tapi menjelang sore makanan sudah habis. GOSIPNYA saat itu mereka menjual sekitar 100 porsi bakmi per hari.
Nama Bakmi GM mulai dikenal pada 1962. Ketika itu meja telah ditambah menjadi 10 buah. Pada tahun 1968 ada pelebaran Jalan Gajah Mada sehingga rumah-rumah di kawasan itu harus dimundurkan sekitar 10 meter. Karena ada pembongkaran jalan, Bakmi GM sempat tutup sekitar setahun dan kemudian pindah ke Jalan Kejayaan, Jakarta Barat. Setelah pelebaran jalan selesai pada akhir tahun 1969, Bakmi GM kembali ke tempatnya semula dengan banyak perubahan seperti penambahan kapasitas meja menjadi 30 buah dan juga sudah ber-AC.
Pada tahun 1971 karena pelanggannya banyak dari Jakarta Selatan, banyak yang meminta agar Bakmi GM membuka gerai di kawasan itu sehingga manajemen PT Griya Miesejati membuka gerai di Melawai. Lokasi awalnya di dalam pasar tapi lalu pindah ke Jalan Melawai 3. Saat itu gerai di Melawai tidak seramai seperti di Jalan Gajah Mada sehingga manajemen berinisiatif menambah menu. Mereka lalu menyediakan bakmi goreng, nasi goreng dan bakmi ayam cah jamur yang ternyata mampu menyedot pengunjung lebih banyak.
Sementara itu, jumlah pengunjung Bakmi GM Jalan Gajah Mada sudah tidak tertampung lagi sehingga mereka pindah ke Jalan Gajah Mada 92 yang dapat menampung 62 meja. Menunya pun mulai ditambah bakmi goreng dan nasi goreng. GOSIPNYA saat itu rata-rata pengunjung Bakmi GM di Jalan Gajah Mada mencapai 500 orang per hari, sementara di Melawai mencapai 200 orang per hari.
Pada tahun 1986 gerai ketiga didirikan di gedung bioskop 21 di Jalan M. H. Thamrin (sekarang Gedung BII). Pada tahun 1989 melalui PT Griya Multirasa gerai keempat dibuka di Mal Pondok Indah. Pada tahun 1992 gedung bioskop dibongkar dan dijadikan gedung perkantoran sehingga gerai Bakmi GM pun terpaksa tutup. Untuk melayani pelanggan yang biasa berkunjung ke sana, Bakmi GM membuka gerai di Jalan Sunda dengan kapasitas 85-90 meja. Gerai ini dikelola PT Griya Mitrarasa dan didirikan dengan modal Rp. 200 juta. Pemegang sahamnya adalah Ferdy, Lie Kay Hoat, Peily Dian Lie, Wahyu Suryadi, Kristin Nina Sastra dan Rachman Sastra.
Tahun 1992 PT Graha Makmurindo Bogatama juga membuka gerai baru di Mangga Dua. Modal yang disetor adalah Rp. 60 juta dan dimiliki oleh Lie Tjik An, Lie Fiona Limurti, Lie Kok Khian dan Lie Soei Khoen. Pada tahun 1996 PT Griya Miesejati menambah gerai lagi di Kelapa Gading. Pada tahun 1997 PT Griya Murnirasa menambah gerai di Mal Puri Indah.
Hingga kini pengelolaan Bakmi GM masih didominasi keluarga. Anak-anak Tjay yang terlibat aktif adalah Yulia Widjaja, Sukendi Widjaja, Peily Dian Lie, Marsudi Singgih, Lie Kay Hoat, Lie Gun Fat dan Jenny Mokhtar. Mereka bahu-membahu mengelola Bakmi GM. Meski Yulia sebenarnya lebih berkosentrasi menangani gerai Melawai, terkadang ikut mengawasi gerai yang lain sedangkan Peily, selain banyak menangani kantor pusat, iklan dan promosi, juga menangani gerai-gerai. Adapun Marsudi lebih banyak menangani gerai di Jalan Gajah Mada.
GOSIPNYA sebenarnya pihak keluarga ingin Bakmi GM secepatnya dikelola oleh para profesional. Apalagi, beberapa orang dari generasi kedua sudah berniat mengundurkan diri. Sementara itu, anggota keluarga generasi ketiga tidak ada yang mau mengelola. Namun karena merasa belum siap, mereka terpaksa masih harus mengelola bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.