New Sophia


Hanny Sandrawati

Putri Melati

GOSIPNYA
Tahun 2001 Laniawati dan Hanny Sandrawati mulai usaha pia kecil-kecilan dengan menitipkan 30 pia ke warung. Perlahan-lahan kelezatan pianya menyebar dari mulut ke mulut sehingga pada tahun 2006 Hanny mulai membuka toko Top So-Phia setelah mendapat resep pia dari ibunya.

Dalam bahasa Mandarin, 'so' artinya gurih dan 'phia' artinya kue, jadi So-Phia artinya adalah kue gurih. Mereka tidak memakai nama bakpia karena 'bak' cenderung diartikan sebagai babi, meskipun arti sebenarnya adalah daging dalam dialek Hokkian.

“Kalau Bak Phia kan itu kue yang berlandaskan minyak bak atau babi harusnya, kalau kita sengaja mau yang halal biar lingkupnya banyak, makanya kita pake minyak sayur,” ujar Putri Melati, anak Hanny. Pengelolaan kini telah diserahkan pada Putri Mentari dan pasangan suami istri Putri Melati-Jati Suparto yang keduanya merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB). Jati merupakan lulusan  Management Divisi Kamar, sedangkan Putri lulusan Management Tata Boga.

Isi dalam pia dibuat berongga dan kulit pia dibuat sangat tipis berlapis-lapis sehingga sangat renyah dan empuk ketika dimakan. Pilihan rasa isi terdiri atas kacang hijau, nanas, coklat, keju, dan durian. Tekstur isi bakpia akan kering dan mudah hancur jika api terlalu besar tapi jika nyala api kurang besar, isi bakpia bisa keluar menembus kulit.

Tampilan So-Phia isi kacang hijau sengaja dibuat simpel tanpa tambahan taburan di atasnya. Setelah dioles kuning telur, langsung dioven. Untuk pia isi keju diatasnya diberi potongan keju. Untuk pia durian, diberi kacang mede. Untuk pia isi nanas ditaburi wijen, sedangkan untuk pia coklat ditaburi meises.

Top So-Phia yang telah berganti nama menjadi New Sophia terletak di Komp. BTN Pusdikajen Jl. Dharma C 35 Lembang, Bandung pindah dari lokasi lama yang terletak di Jl. Dharma C 10. GOSIPNYA kini pia Sophia telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Bandung.

Selain di tokonya di Lembang, pia New Sophia bisa didapatkan di Tiara Swalayan, Setiabudi Supermatket, serta berbagai cabang toko Primarasa di Bandung. GOSIPNYA pada saat masa pandemi, penjualan mengalami penurunan drastis hingga 150 kotak per hari dari 350 kotak per hari pada masa sebelum pandemi. Saat lebaran GOSIPNYA bisa mencapai 700 kotak per hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.