Ferry Sunarto


Ferry Sunarto lahir di Bandung pada 4 Juni dan merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara yang semuanya adalah pria yang GOSIPNYA membuatnya menjadi sangat dekat dengan ibunya. Ketika beranjak dewasa, kecintaannya pada dunia mode semakin kuat sehingga saat duduk di bangku SMP ia berinisiatif mengambil kursus menjahit. Saat SMA ia membuatkan gaun untuk teman-teman wanitanya untuk acara Sweet 17.

Setelah lulus SMA, ia menempuh pendidikan mode di Taipei Fashion School. Ia meraih sederet prestasi diantaranya, Finalis Lomba Rancang Busana Asosiasi Pertekstilan Indonesia tahun 1993, Finalis Lomba Rancang Busana Kreatif 1994, Juara Lomba Perancangan Mode Indonesia yang diselenggarakan oleh Femina Group tahun 1995, dan Perancang Muda Berprestasi Jawa Barat tahun 2001. Bahkan pada tahun 2003-2006 ia dipercaya menjadi Ketua APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) Jawa Barat.

Setelah menempati lokasi di Jalan Kertanegara 23 selama 4 tahun, butiknya pindah ke Ciniru VI No. 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namanya mulai terkenal ketika ia dipercaya merancang gaun pernikahan Pasha Ungu dan Adelia, pernikahan Aliya dan Ibas (Putra Presiden SBY), serta pernikahan Anang dan Ashanty.

Ciri khas rancangannya yang modern mampu mengubah kesan kebaya yang kuno menjadi berkelas dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pada 31 Mei-2 Juni 2013, ia diundang untuk memamerkan koleksi kebayanya di Istana Kerajaan Schloss Buckeburg, Jerman dalam acara kerjasama promosi Pariwisata Indonesia-Jerman. Agenda ini merupakan pesta tahunan yang merupakan pesta rakyat untuk umum dan dibuka khusus satu tahun sekali oleh Pangeran Alexanderf Schaumburg-Lippe. Pada tahun 2013 ini, Indonesia dipilih dengan tema Wonderful Indonesia.

Sehari setelah pameran berlangsung, ia bersama Direktur Promosi Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya, diminta untuk bertemu secara privat di ruang tamu Puteri Nadja Anna Zsoeks untuk melakukan fitting kebaya. Di hari terakhir, ia kembali menggelar peragaan busana di luar area istana. Ia juga menampilkan putri batik asal Indonesia bernama Sekar Sari dimana acara itu menjadi bagian dari Fashion Closing Parade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.