RM Ampera



H. Tatang Sujani, S.Sos
lahir di Desa Awiluar, Kec. Lumbung, Kab. Ciamis
istri: Hj. St. E. Rochaety (alm.)

GOSIPNYA
Tatang Sujani berasal dari keluarga kurang mampu. Ketika kecil makanan sehari-harinya adalah nasi oyek yang dicampur jagung dan pisang. Ia ingin pergi ke Bandung karena melihat salah seorang tetangganya yang bekerja di sana tampak hidup berkecukupan. Setiap kali pulang kampung, tetangganya itu sering membagi-bagikan makanan kepada warga di kampungnya. Ia juga melihat bahwa pakaian tetangganya jauh lebih bagus dibanding pakaian orang-orang di kampungnya yang masih terbuat dari karung goni.

Ia merantau ke Bandung dan menjadi kuli bangunan. Penghasilan yang didapatnya hanya cukup untuk makan. Ia lalu mencoba berdagang karena melihat banyak orang yang berjualan di pinggir jalan. Ia berjualan barang kelontongan dengan menggelar kain di trotoar. Tapi hasilnya tidak memuaskan dan ia pun memutuskan untuk berjualan yang lain.

Ia lalu berjualan es teh bungkus yang ternyata laku keras karena suhu udara di stasiun dan terminal bus yang panas saat musim kemarau. Ia mulai mengembangkan usaha dengan meningkatkan jumlah produksinya. Ia memakai tenaga asongan untuk memasarkan hasil produksinya. Perlahan-lahan jumlah pedagang asongan yang mengambil es darinya semakin banyak, baik yang memakai plastik maupun botol.

Ketika musim hujan tiba, dagangannya tidak laku sama sekali. Ia pun lalu memutuskan berjualan makanan karena bapak kos tempat ia tinggal adalah pemilik warung nasi di stasiun. Ia memperhatikan dengan cermat apa yang bapak kosnya beli jika belanja ke pasar. Ia juga sering membantu bapak kosnya di warung setelah berjualan es teh.

GOSIPNYA pada tahun 1963 bersama dengan 3 temannya, ia mendirikan Ampera berupa gerobak roda bertenda di kawasan Kebon Kelapa yang kini menjadi mall ITC Kebon Kelapa. Ampera merupakan singkatan dari AManat PEnderitaan RAkyat yang mencerminkan tempat makan murah untuk rakyat jelata.

Saat itu Ampera menjadi langganan para tukang becak dan supir angkutan kota di terminal Kebon Kelapa dan pembeli harus mengantri di luar tenda untuk menunggu giliran sampai konsumen lain ke luar dari dalam tenda. Tapi itu hanya terjadi pada Ampera yang dikelolanya di Kebon Kelapa, sedangkan ketiga temannya bangkrut.

GOSIP lainnya mengatakan pada tahun 1963 bersama istrinya Hj. St. E. Rochaety, ia membuka warung nasi khas Sunda di pinggir jalan di depan Terminal Kebon Kelapa dengan konsep geksor yaitu segera menyajikan makanan begitu tamu duduk. Ia memilih lokasi di sana karena tempatnya dipenuhi oleh angkutan kota dan bus.

Pada tahun 1966 Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) beraksi menumbangkan kekuasaan orde lama. Aksi itu dikenal dengan nama Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera).

Awalnya, masyarakat menamai warung nasinya 'dua tak' namun aksi Ampera membuat Tatang menamakan warungnya 'Ampera' karena warungnya merupakan cerminan kondisi rakyat pada saat itu. Pada waktu itu, sangat jarang warung nasi yang buka 24 jam. Akibat situasi politik yang genting, pengamanan diperketat. Masyarakat sulit keluar rumah padahal urusan makan tidak bisa ditunda. Ia memanfaatkan situasi itu dengan membuka warung nasi yang buka seharian.

Banyak petugas jaga malam yang membeli nasi ke warungnya. Jalan masuk ke terminal sampai macet akibat antrian tukang becak yang membawa para konsumen ke warungnya. Karena warungnya sudah tidak muat menampung para pengunjung, pada tahun 1984 ia membuka cabang pertama di jalan Astana Anyar yang letaknya berjarak sekitar 1 km dari Kebon Kelapa. Pada tahun 1999 cabang Ampera terbesar dibuka di Jalan Soekarno Hatta.

Dari ketujuh anaknya, hanya lima yang terjun mewarisi usahanya. Masing-masing anak diberikan satu cabang Ampera dan diberikan kebebasan untuk mengelolanya. Setelah dianggap maju, mereka diberi kesempatan untuk membuka cabang Ampera di tempat-tempat lainnya. Kini RM Ampera telah berjumlah lebih dari 80 gerai di seluruh Indonesia. GOSIPNYA tidak semuanya milik pribadi tapi Ampera menggandeng investor untuk bekerjasama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.