Kamal Arif

Kamal Arif
lahir 12 September 1966 di Bandung
anak: Nakita Sabrina Camelia, Arif Rizky

GOSIPNYA
Setelah lulus dari NHI Bandung pada tahun 1987 (GOSIP lain bilang tahun 1985), Kamal Arif bekerja di Hotel Hilton Jakarta hingga tahun 1993. Ia lalu pindah ke restoran Italia, Cappellini, dan berhenti tahun 1996. Pada awal tahun 1997 ia pindah ke Bandung untuk bekerja di Hotel Hyatt Regency.

Pada tahun 1998, karena krisis moneter ia membuka usaha sampingan Tiramisu n Coffee (TnC) di rumahnya sendiri di Sawah Kurung IV no. 15, Bandung dengan tiramisu sebagai produk unggulan. Perkembangan bisnisnya dimulai ketika ia menerima pesanan 1.000 buah tiramisu untuk sebuah pernikahan. Kelezatan kuenya lalu menyebar dari mulut ke mulut dan membuat tiramisunya terkenal sekota Bandung. Perlahan-lahan bisnisnya berkembang sehingga pada Oktober 2002 ia memutuskan berhenti bekerja di Hyatt dan fokus pada usahanya sendiri.

Pada 6 Desember 2010 Indonesia Pastry Club (IPC) Bandung didirikan dan ia terpilih sebagai ketuanya. Ada 3 kategori keanggotaan yaitu senior, junior dan hobi. Kelompok senior adalah para profesional baik chef pastry di hotel maupun restoran di Bandung, kelompok junior adalah para pelajar yang menempuh studi di bidang kuliner dan ingin mengembangkan ilmunya, sedangkan kelompok hobi adalah masyarakat umum yang tertarik dengan bidang kuliner. Agenda kegiatan IPC Bandung dimulai pada tahun 2011 dengan mengadakan pelatihan dan cooking class bagi para anggota junior dan hobi oleh senior sedangkan anggota senior membuat inovasi kuliner.

Pada Maret 2011 IPC Bandung membuat martabak manis terbesar di dunia dengan diameter 1,5 meter dan tinggi 27 cm. Martabak yang memecahkan rekor sebelumnya di tahun 2007 dengan diameter 1 meter dan tinggi 7 cm itu diperlihatkan kepada publik di mall Cihampelas Walk pada tanggal 20 Maret 2011. Adonan martabak manis menghabiskan 1.000 butir telur, 10 kg gula, 600 gr garam, 800 gr ragi, 100 liter air hangat, 100 kg tepung terigu, 800 gr baking powder, 2 kg susu bubuk, 6 kg margarin sedangkan untuk topping menghabiskan 15 kg gula pasir, 20 kg kacang, 30 kg meises, 24 kg mentega, 30 kg keju, dan 100 kaleng susu kental manis.

Untuk memecahkan rekor, dibuat dulu loyang martabak dengan diameter 1,5 meter dan tinggi 10 cm yang dibuat sendiri oleh Kamal. Ia adalah salah satu produsen oven tungku tradisional yang GOSIPNYA berjumlah sangat sedikit di Indonesia. Ia menjual 2 jenis oven yakni ukuran sedang yang mampu memanggang 6-8 loyang dan ukuran besar yang mampu memanggang 8-10 loyang.

Selain berjualan oven, ia juga membuka kursus memasak bertempat di lantai 2 TnC dengan biaya 300 ribu Rupiah yang sudah termasuk bahan-bahan masakan, peminjaman alat-alat masak serta sertifikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.